KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham masih terlelap di level gocap alias Rp 50 per saham. Meski tanpa cap notasi khusus dan tidak tergelincir ke papan pemantauan khusus, tapi sederet saham ini belum bisa beranjak meninggalkan level harga Rp 50-an. Padahal, beberapa saham merupakan emiten holding grup besar, seperti PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) dari Grup MNC dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dari Grup Bakrie. Kemudian ada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), meski dalam beberapa hari terakhir saham emiten telekomunikasi dari Grup Sinarmas ini kembali aktif. Masih dari konglomerasi milik taipan Hary Tanoesoedibjo, ada PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) yang harga sahamnya sempat terbang pada tahun 2022. Lalu dari Grup Mahaka yang terafiliasi dengan Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI).
Saham-Saham Emiten Ini Tak Beranjak dari Level Gocap, Adakah yang Masih Menarik?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham masih terlelap di level gocap alias Rp 50 per saham. Meski tanpa cap notasi khusus dan tidak tergelincir ke papan pemantauan khusus, tapi sederet saham ini belum bisa beranjak meninggalkan level harga Rp 50-an. Padahal, beberapa saham merupakan emiten holding grup besar, seperti PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) dari Grup MNC dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dari Grup Bakrie. Kemudian ada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), meski dalam beberapa hari terakhir saham emiten telekomunikasi dari Grup Sinarmas ini kembali aktif. Masih dari konglomerasi milik taipan Hary Tanoesoedibjo, ada PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) yang harga sahamnya sempat terbang pada tahun 2022. Lalu dari Grup Mahaka yang terafiliasi dengan Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI).