Saham-Saham Ini Bangkit dari Zona Gocap, Begini Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 10,72% sepanjang 2021. Bersamaan, terdapat 15 saham di level Rp 50  alias saham gocap yang bergerak naik sepanjang tahun lalu.

Salah satunya yakni PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), yang pada awal tahun 2020 berada di zona gocap namun pada akhir tahun 2021 berada di level Rp 374.

Ada pula saham PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) yang pada akhir tahun 2021 berada di level Rp 95, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) di level Rp 246, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) di level Rp 197, dan PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) yang berada di level Rp 104.


Lalu ada saham PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) di level Rp 62, PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) di level Rp 65, dan saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) di level Rp 97 pada akhir tahun lalu.

Lalu, bagaimana proyeksi pergerakan saham-saham ini setelah bangun dari mati suri?

Analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita mengatakan, secara teknikal saham AYLS perlu menghadapi titik previous high di Rp 402-Rp 406, sebelum sampai pada target selanjutnya yaitu upper channel di seputaran Rp 436, disusul resistance psikologis Rp 500 sampai dengan fibonacci external projection di level Rp 510.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham untuk Senin (3/1) Saat IHSG Hari Ini Diramal Rebound

Namun, investor perlu waspada mengingat indikator volume yang cenderung melemah. Sebaiknya investor melakukan  set your trailing stop jika AYLS melemah di bawah harga penutupan kemarin (30/12) di Rp 374. Support terdekat berada pada MA10 di Rp 330.

Untuk saham BIMA, Mayang menyebut sejatinya saham ini bergerak uptrend dengan kondisi saat ini dalam perjalanan menuju upper channel di seputaran Rp 300. Namun BIMA nampaknya tertahan pada fibonacci retracement 1.272 di level Rp 268. Jika BIMA melemah di bawah angka support Rp 244, baiknya set your trailing stop dan amankan profit. Buyback bisa dilakukan di sekitar MA10 sampai dengan MA20 di range Rp 204-Rp 193.

Sedangkan saham SATU sejatinya bergerak uptrend di dalam pola rising wedge, dengan kondisi saat ini menghadapi uji support pada MA10 di angka 102 sampai dengan lower wedge di Rp 99.

Buy on weakness di sekitar area ini, dengan harapan SATU mampu melanjutkan tren naik menuju titik previous high sekaligus upper wedge di seputaran Rp 112- Rp 116. Stoploss jika SATU melemah di bawah titik previous low Rp 93,” terang Mayang kepada Kontan.co.id, Minggu (2/1).

Secara teknikal, saham DGIK menghadapi uji support pada lower channel di angka Rp 190. Speculative buy di sekitar area ini, DGIK diharapkan mampu rebound menuju resistance previous high Rp 234 sampai dengan fibonacci external retracement 1.272 di angka Rp 246. Baiknya stop loss jika DGIK melemah di bawah MA50 di Rp 174.

Sementara saham BAPA menghadapi uji support pada lower triangle di angka Rp 67. BAPA diharapkan mampu rebound dan melanjutkan pola segitia ini menuju dynamic resistance MA50 di  Rp 70 sampai dengan MA10 di Rp 72. Target selanjutnya adalah titik previous high Rp 77. 

Baca Juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Koreksi Terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat