KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menunjukkan perbaikan. Mengutip data RTI, IHSG menguat 12,62% dalam tiga bulan terakhir hingga Jumat (7/8). Meski demikian, analis menilai masih ada beberapa saham dengan fundamental bagus yang memiliki valuasi murah. Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, Secara komprehensif memang perlu kombinasi beberapa faktor untuk memberikan penilaian harga wajar suatu saham termasuk potensi kinerja ke depan. “Jadi tidak terbatas hanya melihat price to earnings ratio (PER) saat ini saja,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Minggu (9/8).
Sebagai informasi, PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER, dengan catatan pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Baca Juga: Masa resesi bisa jadi pintu masuk ke pasar saham untuk investasi jangka panjang Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Aria melanjutkan, terkadang ada saham yang memiliki PER yang murah dan selalu di posisi murah. Hal ini karena faktor prospek dan kinerjanya yang belum selaras dengan apresiasi pasar sehingga tidak menimbulkan minat beli dari para investor. Sehingga, investor perlu mempertimbangkan faktor dan indikator lain yang digunakan untuk menilai valuasi suatu saham, salah satunya adalah potensi kinerja dan industri saham yang bersangkutan.