KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sebulan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,80%. Namun, investor asing masih melepas kepemilikannya di saham-saham domestik. Tercatat, aksi jual bersih (net sell) asing mencapai Rp 5,73 triliun dalam jangka waktu sebulan. Bersamaan, asing juga melepas kepemilikannya di saham perbankan penghuni Indeks LQ45. Di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), asing mencatatkan net sell senilai Rp 1,12 triliun. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatatkan net sell masing-masing senilai Rp 638,6 miliar dan Rp 484,9 miliar. Pun demikian dengan saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) yang mencatatkan net sell hingga Rp 219,91 miliar dalam sebulan perdagangan. Analis Senior Sucor Sekuritas Edward Lowis menilai, dilepasnya saham-saham kelas kakap ini kemungkinan karena investor asing yang cenderung risk-off dengan masih banyaknya faktor ketidakpastian menjelang tutup tahun.
Sementara itu, dalam jajaran emiten perbankan big four, hanya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang masih menjadi buruan asing. Tercatat, saham BBCA mengalami net buy bersih senilai Rp 3,2 triliun dan memuncaki daftar saham yang paling diburu asing, melansir RTI. Edward menilai, BBCA merupakan bank yang terkena imbas paling minim. “Bisa dilihat dari performa bulanan mereka yang sudah balik ke level pre-Covid,” ujar Edward kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12). Baca Juga: Investor asing melepas kepemilikan di saham defensif, ini sebabnya Edward menilai, sektor perbankan masih cukup prospektif terutama apabila nanti arus dana asing sudah mulai masuk kembali. Dia menilai, sentimen utama yang bisa mengundang asing untuk kembali melirik saham sektor ini diantaranya dari perbaikan asset quality. Perbaikan kualitas aset akan sangat bergantung dengan kesuksesan vaksinasi dan seberapa cepat perekonomian dapat pulih kembali.