KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan mengenai penjaminan pinjaman untuk segmen korporasi non-UMKM dan non-BUMN memberikan dampak positif untuk sejumlah perbankan yang dilibatkan. Penjaminan kredit korporasi ini akan menggandeng 15 perbankan di Tanah Air dengan target kredit sebesar Rp 100 triliun hingga 2021 mendatang. Sejumlah perbankan berstatus sebagai perusahaan terbuka yang dilibatkan meliputi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, penjaminan pinjaman ini akan meringankan perbankan yang menyalurkan kredit serta dapat meningkatkan likuiditas. Dia bilang seluruh perbankan yang memperoleh tugas ini akan diuntungkan, terutama bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV.
Saham-saham perbankan ini bisa jadi pilihan setelah ada jaminan kredit korporasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan mengenai penjaminan pinjaman untuk segmen korporasi non-UMKM dan non-BUMN memberikan dampak positif untuk sejumlah perbankan yang dilibatkan. Penjaminan kredit korporasi ini akan menggandeng 15 perbankan di Tanah Air dengan target kredit sebesar Rp 100 triliun hingga 2021 mendatang. Sejumlah perbankan berstatus sebagai perusahaan terbuka yang dilibatkan meliputi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, penjaminan pinjaman ini akan meringankan perbankan yang menyalurkan kredit serta dapat meningkatkan likuiditas. Dia bilang seluruh perbankan yang memperoleh tugas ini akan diuntungkan, terutama bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV.