Saham-saham yang banyak dilego asing saat IHSG merah membara Senin (12/4)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang pada perdagangan awal pekan ini. Mengutip data RTI, IHSG anjlok 2% atau 121,64 poin ke level 5.948,56. Sepanjang perdagangan IHSG lebih banyak berada di zona merah.

Semua sektor memerah. Dengan sektor konstruksi, aneka industri, tambang, manufaktur dan barang-barang konsumsi turun lebih dari 2% turut menekan IHSG.

Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mencapai 16,12 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 9,55 triliun. Ada 379 saham yang turun, 123 saham yang naik dan 137 saham yang nilainya tidak berubah.


Investor asing mencatatkan net sell atau jual bersih sebesar Rp 270,81 miliar di seluruh pasar.

Baca Juga: IHSG tumbang 2% ke 5.948 pada perdagangan Senin (12/5)

Asing paling banyak melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 186 miliar. Saham BBCA pun turun 2,18% ke Rp 30.325 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 27,6 juta dengan nilai transaksi Rp 846,3 miliar.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) juga banyak dijual asing sebesar Rp 59,7 miliar. Saham ASII pun tertekan 3,79% ke Rp 5.075 per saham. Total volume perdagangan saham ASII mencapai 70,1 juta dengan nilai transaksi Rp 360,5 miliar.

Asing juga banyak melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 59,1 miliar. Saham BBRI pun melemah 3,22% ke Rp 4.210 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 115,5 juta dengan nilai transaksi Rp 491,2 miliar.

Baca Juga: IHSG positif, reksadana saham catatkan kinerja paling apik dalam sepekan kemarin

Berikut 10 saham net sell terbesar asing pada perdagangan Senin:

1 BBCA Rp 186,0 miliar 2. ASII Rp 59,7 miliar 3. BBRI Rp 59,1 miliar 4. BBTN Rp 54,2 miliar 5. PTBA Rp 22,2 miliar 6. PWON Rp 19,9 miliar 7. ACES Rp 19,1 miliar 8. SMGR Rp 15,5 miliar 9. CPIN Rp 15,3 miliar 10. CTRA Rp 14,4 miliar

Selanjutnya: Net sell asing Rp 37 miliar, IHSG ambles 1,34% ke 5.989 di akhir sesi I Senin (12/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli