KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham perbankan besar melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (25/4). PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) menguat 1,60% ke harga Rp 9.500 dan saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) naik 1,59% ke harga Rp 8.000 per saham. Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) meningkat 1,89% ke harga Rp 4.840 per saham, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) melesat 5,07% ke harga Rp 1.865 per saham. Kenaikan saham-saham bank tersebut sejalan dengan rilis kinerja kuartal 1-2022 yang positif. Beberapa saham bank besar tersebut juga masih jadi incaran investor asing. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, perbankan
big caps masih berpeluang untuk menguat sebesar 5%-10% pada tahun ini.
Ia menambahkan, emiten perbankan dapat meraih kinerja yang positif pada tahun ini karena perekonomian makin baik dan juga adanya rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga tahun ini sebanyak 3 hingga 4 kali, yang akan diikuti oleh kenaikan suku bunga 7 days RRR oleh Bank Indonesia.
Baca Juga: Didukung Tambahan Kapasitas Produksi Pabrik Baru, Begini Rekomendasi Saham BRMS "Hal ini akan membuat margin perbankan akan lebih baik, sehingga laba perusahaan akan tetap terjaga," ungkapnya pada Kontan, Senin (25/4). Andhika melihat emiten perbankan seperti BBTN dan BBCA berpotensi melanjutkan kinerja moncernya pada 2022. Pada kuartal pertama tahun ini, laba BBTN bertumbuh sebesar 48,3%, dari Rp 1,6 triliun menjadi Rp 2,37 triliun. Ia memperkirakan dengan membaiknya perekonomian maka akan berdampak terhadap naiknya permintaan rumah, didukung juga masih adanya insentif pemerintah yaitu PPNBM sampai September 2022. Dimana ini menjadi sentimen positif untuk BBTN yang fokus memberikan KPR, yang akan membuat kinerja BBTN makin baik pada tahun 2022. Secara valuasi, saham BBTN juga masih murah dengan menggunakan PER masih diperdagangkan di 6.38 kali. Ini juga menjadi salah satu alasan saham BBTN menarik untuk dikoleksi. Adapun tantangan untuk emiten perbankan di tahun ini yakni jika kasus covid-19 kembali meningkat, yang membuat perekonomian terhambat lagi serta berpengaruh ke sektor perbankan. Selain itu, penyaluran kredit juga berpotensi menurun apabila PPKM kembali diketatkan, sedangkan NPL berpotensi naik.
Baca Juga: Cetak Kinerja Apik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Perbankan Berikut Ini Dalam risetnya, Hadiman Soetoyo, Hariyanto Wijaya, Rizkia Darmawan Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menuliskan BBCA optimistis bahwa permintaan pinjaman dalam negeri akan lebih kuat dari tahun lalu, meskipun diselimuti ketidakpastian ketegangan geopolitik global antara Rusia dan Ukraina.
Analis Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi
hold saham BBCA dengan meningkatkan TP menjadi Rp 8.550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi