Saham Sektor Kesehatan Kembali Menguat, Intip Rekomendasi Berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor kesehatan mulai bergerak naik. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun indeks ini naik 3,68%. Kendati begitu, hingga akhir tahun indeks sektor kesehatan diperkirakan akan tertekan.

Kenaikan indeks sektor kesehatan ditopang oleh sejumlah saham penghuninya. Contohnya PT Merck Tbk (MERK) memberikan return sebesar 44,99% sejak awal tahun. Kemudian, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menguat 40,19%, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) naik 20,35%, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menanjak 13,93%, dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menguat tipis 0,29%.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan bahwa kenaikan indeks sektor kesehatan didorong dari terkendalinya kasus Covid-19. "Ini membuat masyarakat kembali berani mengunjungi rumah sakit sehingga kunjungan rawat inap dan rawat jalan mengalami peningkatan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9).


Baca Juga: Bertambah Lagi, Ada 29 Calon Emiten di Pipeline IPO BEI

Hanya saja, pergerakan indeks sektor kesehatan ini akan stagnan. Nilai tukar rupiah yang melemah membuat bahan baku obat harganya menjadi naik sehingga beban emiten farmasi menjadi naik. Selain pelemahan nilai tukar rupiah, sektor kesehatan juga dibayangi sentimen inflasi.

Andhika memperkirakan indeks sektor kesehatan dan kinerja saham-saham tersebut juga akan tertekan. Menilik data RTI, sepekan terakhir harga saham MERK merosot 4,46% dan SILO turun 1,83%. Sementara akhir perdagangan Rabu (21/9) harga saham MIKA turun 1,09% dan KLBF turun 0,54%.

"Kami perkirakan kinerja saham dan keuangan berpotensi tertekan 5%-10%," ujarnya. Oleh sebab itu, Andhika menyarankan untuk sell on strength untuk saham MERK dan HEAL terlebih dahulu.

Baca Juga: Pemerintah Akselerasi Perkembangan Industri Farmasi dan Alkes

Namun untuk jangka panjang, analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei berpandangan sektor kesehatan masih berpeluang tumbuh. Sebab, kebutuhan layanan kesehatan yang terus meningkat seiring meningkatnya populasi.

"Selain itu, penetrasi layanan kesehatan yang masih rendah, dilihat berdasarkan jumlah ketersediaan dokter dan tempat tidur di Indonesia, terutama di luar Jawa,  juga menjadi peluang industri ini ke depannya," jelasnya.

Dilanjutkannya, beberapa grup konglomerasi besar seperti ASII, PWON, CTRA, SRTG dan lainnya juga berinvestasi pada sektor ini. "Ini menjadi validasi bahwa sektor kesehatan memiliki potensi pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang," lanjutnya.

Ia pun merekomendasikan sektor kesehatan, khususnya emiten rumah sakit seperti SILO dengan target harga Rp 1.375 per saham, MIKA Rp 2.950 per saham, dan HEAL Rp 1.680 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati