Saham Sektor Kesehatan Kembali Positif, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor kesehatan kembali positif walaupun sentimen terkait pandemi mulai reda, seiring penurunan kasus baru virus Covid-19. Meski demikian, indeks saham sektor kesehatan masih tercatat positif 0,12% pada Rabu (17/5).

CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo menjelaskan penguatan kinerja indeks sektor kesehatan dalam seminggu terakhir sebanyak 2,01% sekaligus menjadi yang tertinggi dibanding kinerja indeks sektor lainnya.

Adapun penguatan indeks sektor kesehatan ditopang oleh penguatan tiga saham di sektor kesehatan yang berkapitalisasi cukup besar di atas Rp 10 triliun, di antaranya seperti MIKA, KLBF, dan HEAL di mana masing-masing menguat lebih dari 3% dalam seminggu terakhir. 


Baca Juga: Investor Asing Mencatat Net Buy Saat IHSG Turun ke 6.663 pada Rabu (17/5)

"Secara kinerja keuangan, cukup variatif di mana mayoritas emiten mencatat pertumbuhan laba KLBF, HEAL dan hanya KLBF yang mencetak pertumbuhan laba operasional dan laba bersih sekaligus menjadi saham dengan market cap terbesar di sektor kesehatan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5).

Menurut Praska, potensi penguatan sektor kesehatan relatif sementara karena lebih dikarenakan faktor technical rebound setelah saham-saham tersebut banyak yang tertekan dengan proyeksi waktu jangka pendek hingga akhir Mei 2023.

Selain itu, Praska mengatakan emiten yang bergerak di industri Farmasi & Riset Kesehatan masih menarik untuk dicermati, karena tidak terpengaruh oleh sentimen berakhirnya era pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bursa Asia Berseri Mengikuti Jejak Wall Street pada Perdagangan Kamis (18/5) Pagi

"Saham yang menarik dicermati, seperti KLBF, TSPC, dan SIDO di sub sektor farmasi dan riset kesehatan, sementara untuk di sub sektor Jasa & Peralatan Kesehatan, ada saham HEAL dan SILO," ujarnya.

Praska mengatakan sentimen positif bagi sektor kesehatan berasal dari ekspektasi kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang dinilai membaik sehingga bisa mendorong belanja atas kebutuhan kesehatan dan berkontribusi pada kinerja emiten di sub industri farmasi dan riset kesehatan.

Sementara sentimen negatif diperkirakan dari mulai tidak bergantungnya lagi masyarakat terhadap alat-alat medis dan fokus belanja masyarakat yang mulai tersebar pada kebutuhan konsumsi non medis.

Praska merekomendasikan saham KLBF dengan target harga di Rp 2.300, HEAL dengan target harga di Rp 1.450, TSPC dengan target di Rp 1.500, dan SIDO dengan target harga di Rp 780.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .