Saham sektor perbankan kembali jadi leader, berikut rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan namun pasti, emiten sektor perbankan mulai kembali menjadi leader di tahun ini. Analis Sucor Sekuritas Indonesia Edward Lowis melihat hal ini imbas dari sikap investor yang mulai melakukan rotasi ke saham yang secara nilai banyak ketinggalan pada tahun lalu. Nah, sektor perbankan adalah salah satunya.

Edward juga bilang, sektor perbankan masih cukup prospektif ke depannya. Apalagi ketika aliran dana asing sudah mulai masuk kembali. Menurutnya, sentimen utama yang bisa menggaet investor asing untuk kembali masuk ke saham perbankan adalah perbaikan asset quality. Perbaikan ini sangat bergantung terhadap kesuksesan vaksinasi dan proses pemulihan perekonomian.

“Selain itu, penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga akan sedikit membantu untuk meningkatkan pertumbuhan kredit tahun depan. Jika berbicara dari sisi laba, kami berekspektasi bank-bank besar sudah bisa mulai pulih paling lama di paruh kedua tahun ini,” kata Edward kepada Kontan.co.id, Jumat (8/1).


Namun, agar ekspektasi tersebut tercapai, Edward bilang syaratnya adalah pertumbuhan kredit bisa merangkak naik sementara kualitas aset bisa dijaga di level yang sehat.

Baca Juga: Bank Digital Jadi Medan Tempur Baru Industri Perbankan

Berikut rekomendasi analis untuk saham-saham emiten perbankan:

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI

BMRI memproyeksikan pertumbuhan kredit BMRI akan tumbuh sekitar 5% pada 2021. Angka tersebut mengacu dari proyeksi pertumbuhan kredit industri perbankan pada tahun 2021. 

BMRI masih melihat restrukturisasi akan jadi perhatian intensif perbankan. Kendati demikian, BMRI optimistis bisa menjaga tingkat rasio kredit bermasalah di kisaran 3,5%.

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis merekomendasikan beli BMRI dengan target harga Rp 7.300 per saham

2.  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA dalam beberapa waktu terakhir terus berfokus mengembangkan penetrasi digital lewat anak usahanya PT Bank Digital BCA. 

Yang teranyar, Bank Digital BCA rencananya akan diluncurkan tahun ini dan mengusung konsep branchless dan melangsungkan operasi perbankan sepenuhnya secara digital melalui aplikasi

Analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun merekomendasikan beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 38.700 per saham.

3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

BBNI mendapatkan kenaikan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini menjadi Rp 32 triliun atau meningkat 45,4% dibanding 2020 yang hanya Rp 22 triliun.

Di tengah pandemi Covid-19, BBNI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 21,3 triliun sepanjang 2020. Sementara Rp 700 miliar yang tidak tersalurkan akibat turunnya permintaan KUR pada fase awal pandemi, yakni April - Juni.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri merekomendasikan untuk beli saham BBNI dengan target harga Rp 8.000 per saham.

Baca Juga: Sejumlah bank ingin bikin mobile banking jadi super app, bisa apa saja?

4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

BBRI telah berhasil salurkan kredit program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 136,7 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih besar dari penempatan dana oleh pemerintah yang sebesar Rp 15 triliun. 

Sementara dari sisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19, BBRI telah merestrukturisasi sebesar Rp 218,6 triliun ke peminjam terdampak sebanyak 2,8 juta.

Analis Sinarmas Sekuritas Richardson Raymond merekomendasikan untuk beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.100 per saham.

Selanjutnya: Harga sudah melambung tinggi, simak rekomendasi saham INCO dan ANTM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi