KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor pertambangan meningkat signifikan hingga 13,48% sejak awal tahun. Sektor ini menjadi satu-satunya indeks sektoral di bursa yang mampu mencatatkan pertumbuhan sejauh ini. Asal tahu saja, indeks sektoral lainnya kompak memerah dengan penurunan paling dalam dicatatkan oleh sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung mencapai 24,24%. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengamati, penguatan yang dialami sektor ini memungkinkan karena harga komoditas tambang yang meningkat sejak awal tahun. Hingga akhirnya, mendorong harga sahamnya turut naik.
Ia memprediksi, saham-saham sektor pertambangan masih memungkinkan meningkat karena kebutuhan akan komoditas masih tinggi dan adanya perbaikan ekonomi ke depan. Sementara itu, Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Hardy juga berpendapat saham-saham sektor pertambangan masih punya peluang terkerek. Baca Juga: Indeks sektor pertambangan naik 13,48% sejak awal tahun, simak rekomendasi analis " Karena harga batubara dan permintaan yang masih akan bertumbuh seiring pemulihan ekonomi China dan Asia pada umumnya," jelas Robertus kepada Kontan.co.id, Minggu (6/12). Asal tahu saja, penguatan yang dialami indeks pertambangan sejauh ini juga terdorong olah pemulihan ekonomi China. Selain itu, Robertus melihat adanya komitmen China untuk membeli batubara dari Indonesia. Melihat peluang ke depan, ia menyarankan investor untuk memperhatikan saham UNTR sebagai kontraktor penambang batubara terbesar. Selain itu, saham PTBA juga bisa dicermati karena posisinya sebagai penyedia batubara terbesar bagi PLN.