JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memperingatkan investor untuk mewaspadai pergerakan saham PT Sekawan Intipratama Tbk. Hari ini (16/7), bursa regulator menempatkan perusahaan berkode saham SIAP ini dalam saham yang bergerak di luar kebiasaan dibanding periode sebelumnya atau unusual market activity (UMA). Harga SIAP hari ini berada di Rp 201, anjlok 23,57% dibanding penutupan kemarin Rp 263 per saham. SIAP mencapai harga rekornya pada Senin lalu di Rp 350 per saham. Nilai perusahaan ini naik 10% dari hari sebelumnya. Sejak rekor tersebut, harga SIAP terjerembap 42,57%.BEI mengatakan, sedang mencermati perkembangan harga dan aktivitas saham ini. Para investor diharapkan memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasi, dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi yang belum disetujui RUPS. Selain itu, investor juga diharapkan mmepertimbangkan berbagai kemungkinan di masa mendatang sebleum mengambil keputusan investasi. BEI bilang, penempatan UMA ini tak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran perusahaan terhadap perundang-undangan di bidang pasar modalCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saham SIAP dinyatakan bergerak tak wajar
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memperingatkan investor untuk mewaspadai pergerakan saham PT Sekawan Intipratama Tbk. Hari ini (16/7), bursa regulator menempatkan perusahaan berkode saham SIAP ini dalam saham yang bergerak di luar kebiasaan dibanding periode sebelumnya atau unusual market activity (UMA). Harga SIAP hari ini berada di Rp 201, anjlok 23,57% dibanding penutupan kemarin Rp 263 per saham. SIAP mencapai harga rekornya pada Senin lalu di Rp 350 per saham. Nilai perusahaan ini naik 10% dari hari sebelumnya. Sejak rekor tersebut, harga SIAP terjerembap 42,57%.BEI mengatakan, sedang mencermati perkembangan harga dan aktivitas saham ini. Para investor diharapkan memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasi, dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi yang belum disetujui RUPS. Selain itu, investor juga diharapkan mmepertimbangkan berbagai kemungkinan di masa mendatang sebleum mengambil keputusan investasi. BEI bilang, penempatan UMA ini tak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran perusahaan terhadap perundang-undangan di bidang pasar modalCek Berita dan Artikel yang lain di Google News