Saham SRIL terdepak dari indeks Kompas100, IDX80, Value30 dan ESG Leaders



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mendepak saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dari beberapa indeks yaitu Kompas100, IDX80, Value30 dan ESG Leaders. 

Di Kompas100 dan IDX80 saham SRIL digantikan oleh PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Sementara di Value30 SRIL digeser oleh PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan di indeks ESG Leaders digantikan oleh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). 

Untuk perhitungan indeks, rasio free float saham BMTR yang digunakan di IDX80 adalah 59,2% dengan jumlah saham 9,82 miliar lembar.

Rasio free float SMGR yang digunakan 48,97% dengan jumlah saham 1,51 miliar lembar. Sementara rasio free float DMAS yang digunakan sebesar 17,7% dengan jumlah saham 8,53 miliar lembar di indeks Value30. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menggarisbawahi saham SMGR yang kini masuk dalam ESG Leaders. Sekadar informasi ESG Risk Score saham SMGR tercatat sebesar 28. 

Baca Juga: Sritex (SRIL) Memperoleh Perpanjangan PKPU 90 Hari, Ini Harapan Kreditur

Dari sisi teknikal, Herditya melihat saham SMGR masih rawan terkoreksi dalam jangka pendek. 

 
SRIL Chart by TradingView

Hal ini nampak pada MACD dan Stochastic yang menunjukan tanda-tanda koreksi. "Demikian pula hari ini SMGR masih mengalami tekanan jual meskipun tidak sebesar beberapa hari yang lalu," jelas Herditya, Selasa (22/6). 

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan untuk investor yang sudah memiliki saham SRIL perlu waspada karena tekanan jual akan berlanjut dan tren penurunan akan terus berlanjut. 

Adapun saat ini saham SRIL tengah disuspensi oleh BEI. Pertimbangan memilih pasar negosiasi juga dapat dilakukan, pasalnya investor yang melepas di pasar negosiasi biasanya untuk mengantisipasi penurunan yang lebih dalam lagi. 

"Prospek pengganti SRIL menarik, karena selain kondisi valuasinya yang tergolong murah, penurunan harga juga sudah cukup dalam," jelas Sukarno. 

Dia masih merekomendasikan saham SMGR dan DMAS yang secara kinerja di kuartal I-2021 mengalami perbaikan. Keduanya berpotensi mengalami kenaikan 10%-15%. 

Sedangkan Herditya mengatakan pelaku pasar bisa menjaga support di area Rp 9.100 dan resistance Rp 10.600. 

Sedangkan untuk investor yang sudah memiliki saham SRIL disarankan untuk hold sambil menanti dan mencermati adanya keterbukaan informasi. 

Selanjutnya: Sritex (SRIL) Memperoleh Perlindungan Hukum Sementara dari Pengadilan New York

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi