Saham Starbucks terjungkal



NEW YORK. Saham Starbucks anjlok setelah pendapatan perusahaan café kopi itu berada di bawah ekspektasi Wall Street. Kedai kopi yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat itu hanya memperoleh harga saham senilai 43 sen per lembar pada kuartal yang berakhir tanggal 1 Juli lalu, atau turun 2 sen dari ekspektasi para analis.

Memang, pendapatan Starbucks naik 13% menjadi US$ 3,3 miliar, namun kenaikan pendapatan itu dibawah proyeksi dari para analis. Hasil yang mengecewakan itulah yang membuat kinerja saham Starbucks terjungkal lebih dari 10%.

Saat ini, Starbucks memiliki target harga saham menjadi 44 sampai 45 sen per lembar pada kuartal keempat dan US$ 2,04 sampai US$ 2,14 per lembar untuk tahun ini.


“Kami sedang menghadapi kondisi ekonomi global yang signifikan dan tantangan konsumen,” ujar CEO Starbucks Howard Schultz pada konferensi dengan para analis kemarin (26/7).

Untuk mengejar pendapatannya, Starbucks berniat untuk mengurangi kegiatan bisnisnya di Eropa. “Kami sedang mengkaji portofolio secara menyeluruh, tampaknya kami akan menutup beberapa kedai di Eropa pada kuartal berikutnya, dimulai pada kuartal keempat,” kata CFO Starbucks Troy Alstead.

Perlu diketahui, kedai kopi yang sudah mendunia itu berencana membuka 1.200 kedai baru tahun 2013, sebagian besar ada di Amerika Serikat dan China.

Editor: Asnil Amri