Telah lama, investor saham menanti kehadiran perusahaan start up di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Maklum, banyak orang penasaran dengan “jeroan” bisnis korporasi berbasis teknologi itu. Berapa besar revenue tahunan mereka? Apakah mereka telah untung? Selain itu, tak aneh jika banyak investor tertarik mencicip rezeki investasi di saham start up yang nilainya terus meroket. Sebagian harapan investor itu mulai terpenuhi. Sebuah start up berani melangkahkan kaki ke lantai bursa. Kamis (5/10) lalu, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) mencatatkan sahamnya (listing) di BEI dan sekaligus menjadi start up pertama yang masuk bursa lewat penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Menyusul Kioson, jika sesuai jadwal, akhir Oktober nanti, PT M Cash Integrasi juga akan menggelar IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Sungguh sayang, para pioner yang masuk bursa saham itu bukan start up bernilai jumbo seperti Gojek, Traveloka, maupun Tokopedia. Ditilik dari omzet, ukuran bisnis Kioson maupun M Cash belum terlalu besar. Pendapatan usaha Kios baru sekitar Rp 25 miliar dan masih merugi. Sementara, M Cash mengantongi penjualan Rp 269 miliar dan laba bersih Rp 3,2 miliar.
Saham start up
Telah lama, investor saham menanti kehadiran perusahaan start up di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Maklum, banyak orang penasaran dengan “jeroan” bisnis korporasi berbasis teknologi itu. Berapa besar revenue tahunan mereka? Apakah mereka telah untung? Selain itu, tak aneh jika banyak investor tertarik mencicip rezeki investasi di saham start up yang nilainya terus meroket. Sebagian harapan investor itu mulai terpenuhi. Sebuah start up berani melangkahkan kaki ke lantai bursa. Kamis (5/10) lalu, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) mencatatkan sahamnya (listing) di BEI dan sekaligus menjadi start up pertama yang masuk bursa lewat penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Menyusul Kioson, jika sesuai jadwal, akhir Oktober nanti, PT M Cash Integrasi juga akan menggelar IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Sungguh sayang, para pioner yang masuk bursa saham itu bukan start up bernilai jumbo seperti Gojek, Traveloka, maupun Tokopedia. Ditilik dari omzet, ukuran bisnis Kioson maupun M Cash belum terlalu besar. Pendapatan usaha Kios baru sekitar Rp 25 miliar dan masih merugi. Sementara, M Cash mengantongi penjualan Rp 269 miliar dan laba bersih Rp 3,2 miliar.