KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan, saham PT Saham Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menguat 20,44%. Penguatan ini melebihi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru melemah 0,37% dalam sepekan.

Namun, pada Senin (22/3) hari ini saham ESSA melemah 6,78% ke level Rp330 dan terkena auto rejection bawah (ARB). Padahal, pada sesi perdagangan pertama, saham produsen ammonia ini sempat melejit ke level Rp 366.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, koreksi yang terjadi pada saham ESSA hari ini akibat adanya aksi ambil untung (profit taking) seiring dengan saham ESSA yang menguat pesat dalam sepekan.

Namun, secara teknikal William menilai saham ESSA masih dalam pola bullish. “Secara teknikal, ESSA masih bullish, dengan support pada Rp 300 dan resistance pada Rp 372, yang juga menjadi target harga kami untuk saham ESSA,” terang William kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Baca Juga: Surya Esa Perkasa (ESSA) bukukan rugi bersih US$ 19,12 juta pada 2020

William mengatakan pelaku pasar bisa masuk ke saham ESSA dengan memanfaatkan momentum koreksi.

Secara kinerja, ESSA membukukan penurunan kinerja sepanjang 2020. Produsen amoniak ini membukukan rugi bersih senilai US$ 19,12 juta tahun lalu. Padahal, di tahun 2019 emiten dengan kode saham ESSA ini masih membukukan laba bersih senilai US$ 2,63 juta.

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan. ESSA mencatatkan pendapatan bersih senilai US$ 175,51 juta, turun 20,9% dari realiasi pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 221,91 juta.

Selanjutnya: Ini capaian kinerja operasional Surya Esa Perkasa (ESSA) sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi