Saham Teknologi Raup Rekor Inflow US$75 Miliar Meski Valuasi Dianggap Tinggi



KONTAN.CO.ID - LONDON. Saham teknologi tetap berada di jalur untuk mencatatkan arus masuk (inflow) terbesar sepanjang sejarah, mencapai US$75 miliar pada 2025, menurut catatan weekly flow show Bank of America (BofA) yang dirilis Jumat.

Data tersebut menyoroti kuatnya minat investor terhadap sektor teknologi, meskipun muncul kekhawatiran terkait valuasi yang semakin mahal.

Saham-saham teknologi mengalami reli sepanjang tahun ini, dengan Nasdaq naik sekitar 14% dan sempat mencapai rekor tertinggi pada akhir Oktober. Namun, reli tersebut mulai goyah dan indeks teknologi itu turun 2% pada Kamis.

Inflow Saham Teknologi Tetap Kuat


Dalam laporan mingguan arus dana global, BofA menyebut saham teknologi mencatat inflow sebesar US$4,4 miliar dalam sepekan hingga Rabu.

Baca Juga: Bursa China dan Hong Kong Anjlok, Sentimen Merosot Usai Wall Street Terpuruk

Hal ini menunjukkan sektor tersebut masih menjadi primadona investor di tengah volatilitas pasar dan kekhawatiran mengenai harga saham yang dinilai terlalu tinggi.

Di sisi lain, dana kripto mencatat outflow mingguan US$2,2 miliar, yang merupakan terbesar kedua dalam sejarah. Aset kripto terseret oleh aksi jual besar-besaran pada aset berisiko, menyebabkan Bitcoin dan Ether turun ke level terendah dalam beberapa bulan pada Jumat.

Treasuries Amerika Kembali Jadi Tempat Aman

Sementara itu, U.S. Treasuries mencatat inflow US$8,8 miliar, tertinggi sejak April ketika tarif Liberation Day yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar global.

Arus dana masuk ke obligasi pemerintah AS menunjukkan investor tengah mencari instrumen yang lebih aman di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar.

Selanjutnya: Rupiah Akhiri Pekan dengan Penguatan di Tengah Sentimen Positif Mata Uang Asia

Menarik Dibaca: BTPN Syariah Tebar Dividen Interim, Saham BTPS Melejit 47% Tahun Ini