KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham teknologi tampak melorot dalam beberapa waktu terakhir. Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (6/7), indeks sektor teknologi atau IDX Sector Technology tertekan 1,04%. Penurunan ini semakin memberatkan indeks yang sudah memerah sejak awal tahun, menjadi 17,57% ytd. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu saham sektor teknologi yakni
GOTO, menjadi pemberat atau
laggard pada perdagangan hari ini. Harga sahamnya melemah 3% dan memberatkan
IHSG hingga 16,6 poin. Adapun dilihat sejak awal tahun, saham GOTO sudah menjadi saham
laggard. Secara
year to date (ytd), harga GOTO tertekan hingga 4,1% dan memberatkan IHSG hingga 10,2 poin. Selain GOTO, saham teknologi lain yang memberatkan IHSG adalah BUKA. Saham yang tertekan hingga 41,4% ytd itu memberatkan IHSG hingga 22,9 poin.
Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengungkapkan, isu kenaikan suku bunga masih menjadi sentimen utama dalam pergerakan saham-saham teknologi global. Sentimen negatif lainnya adalah ketakutan resesi di US dan EU.
Baca Juga: Kanaka Hita Solvera Beri Rekomendasi Buy on Breakout Saham Bumi Resources (BUMI) Sentimen global ini berdampak pada pergerakan saham-saham teknologi karena memicu
outflow asing yang terjadi dalam beberapa waktu belakang ini. Mempertimbangkan besarnya sentimen global terhadap saham-saham teknologi, Paulus menyarankan investor untuk terus memperhatikan data inflasi US pada bulan-bulan ini. "Jika terlihat ada penurunan inflasi, The Fed mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga seagresif sekarang, ini bisa jadi sentimen positif juga ke depannya," jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (6/7). Paulus menyadari, saham-saham teknologi memang sedang tidak menjadi primadona pasar. Sekarang, pasar lebih melirik
value stocks, terutama saham-saham yang memiliki ketahanan terhadap pelemahan ekonominya. Oleh karenanya, pelaku pasar disarankan masih
wait and see. "Jangan terlalu
aggressive trading saham teknologi selama belum ada kejelasan sentimen suku bunga tadi," imbuhnya.
Baca Juga: Sektor Properti Dihantui Kenaikan Suku Bunga, Intip Rekomendasi Sahamnya Adapun kondisi ekonomi Indonesia sebenarnya dalam posisi yang lebih baik dibandingkan dengan nagara-negara maju. Dus, penurunan saham-saham teknologi dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk masuk. Dengan catatan, investor bersedia
hold dalam jangka waktu yang panjang. Sementara dilihat dari sisi penawarannya, Paulus berpendapat, penurunan harga saham sektor teknologi sebenarnya tidak begitu mempengaruhi minat calon perusahaan teknologi melantai di bursa. Sebab, setiap sektor memiliki siklusnya masing-masing.
Editor: Tendi Mahadi