Saham Telkom (TLKM) Tertekan Unrealized Loss dari GOTO, Analis: Masih Prospektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) masih prospektif, meski fundamentalnya tertekan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). 

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Anggi menjelaskan unrealized loss yang ditanggung TLKM sejatinya sudah disiapkan oleh emiten pelat merah itu.

Sebab Telkom memang berinvestasi untuk jangka panjang atas kebutuhan sinergi Telkomsel dengan GOTO. Memang sedikit banyak unrealized loss di GOTO itu bisa mempengaruhi persepsi investor terhadap saham TLKM. 


Baca Juga: Ada Unrealized Loss Rp 6,74 Triliun, Telkom (TLKM) Yakin Valuasi GOTO Terus Tumbuh

"Bisa dikatakan memang manajemen Telkom sudah siap dengan hal ini," jelas dia kepada Kontan.co.id, Senin (27/3). 

Kendati begitu, TLKM dinilai punya prospek yang menarik tahun ini karena didukung oleh lonjakan trafik data seiringan dengan pemulihan ekonomi dan tahun politik di 2023.

"Untuk tahun ini ada potensi ekspansi bisnis TLKM yang akan dilakukan, apalagi jelang kampanye pemilu, meningkatnya trafik mobile data akan menguntungkan," tutur Nico.

Senada, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menyebut efek terhadap unrealized loss TLKM di GOTO ini sudah di priced in oleh investor usai rilis laporan kinerja emiten pelat merah itu. 

Pasalnya secara jangka panjang, Praska menilai TLKM masih punya prospek yang kuat sehingga kepercayaan masyarakat bisa kembali pulih, yang terpenting bisnis inti Telkom belum mencatatkan penurunan.

"Perusahaan dengan skala bisnis yang besar cakupan, secara jangka panjang TLKM masih menarik untuk dikoleksi," tandasnya. 

Adapun jumlah unrealized loss Telkomsel pada GOTO pada tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp 6,74 triliun. Nilai tersebut disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Siap-Siap Menjaring Berkah Lebaran

Pasalnya, hal itu membuat laba bersih TLKM harus tergerus. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas TLKM mencapai Rp 20,75 triliun. Capai tersebut turun 16,18% secara tahunan dari Rp 24,76 triliun. 

Lebih lanjut, Nico merekomendasikan beli untuk TLKM dengan target resistance terdekat Ro 4.200, kemudian jika tembus bisa ke level Rp 4.330. Adapun TLKM ditutup menguat 1,23% ke level Rp 4.100 pada Rabu (29/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi