Saham Tesla dan Megacap Mengangkat S&P 500 & Nasdaq, Powell Jadi Sorotan



KONTAN.CO.ID - Nasdaq dan S&P 500 naik tipis pada hari Selasa (2/7), didorong oleh kenaikan saham Tesla dan saham megacap.

Sementara Dow bergerak datar dengan investor menilai komentar Ketua The Fed Jerome Powell tentang perlunya lebih banyak bukti sebelum memotong suku bunga.

Melansir Reuters, pukul 11:50 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 20,47 poin atau 0,05% menjadi 39.189,99, S&P 500 naik 9,20 poin atau 0,17% menjadi 5.484,29, dan Nasdaq Composite naik 59,95 poin atau 0,34%, menjadi 17.939,25.


Saham Tesla melompat 8,6% ke level tertinggi sejak awal Januari setelah pembuat kendaraan listrik tersebut melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 5% yang lebih kecil dari perkiraan pada kuartal kedua, mendorong sektor konsumen discretionary ke puncak indeks sektor S&P 500.

Baca Juga: Wall Street Memerah Setelah Powell Sinyalkan Kehati-hatian pada Selasa (2/7)

Saham megacap seperti Apple naik 1%. Sedangkan, saham Amazon.com dan Alphabet juga naik tipis, dengan imbal hasil US Treasury turun di seluruh papan.

Powell mengatakan kepada panel bahwa data ekonomi terbaru menunjukkan "kemajuan signifikan," meskipun mencatat bahwa Fed perlu melihat lebih banyak bukti sebelum mengubah kebijakan.

Sementara itu, Gubernur The Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee mencatat bahwa dia melihat beberapa "tanda peringatan" kelemahan ekonomi dan bahwa tujuan bank sentral adalah menurunkan inflasi tanpa menekan pasar tenaga kerja.

"Apa yang benar-benar ingin dilihat The Fed adalah peningkatan lebih lanjut dalam pengangguran dan kemudian perlambatan dalam penciptaan lapangan kerja baru," kata CEO Genter Capital Management Dan Genter.

Genter menambahkan bahwa moderasi inflasi terbaru bisa menjadi lampu hijau bagi The Fed untuk mulai mempertimbangkan pemotongan suku bunga.

Baca Juga: Harga Emas Spot di Level US$2.326,38 Setelah Pidato Powell, Selasa (2/7)

Di sisi lain, survei lowongan pekerjaan dan perputaran tenaga kerja (JOLTS) menunjukkan, peningkatan lowongan pekerjaan pada bulan Mei setelah penurunan besar pada dua bulan sebelumnya, tetapi PHK meningkat di tengah aktivitas ekonomi yang melambat.

Data ini adalah yang pertama dalam rangkaian laporan pekerjaan AS minggu ini, terutama rilis laporan non-farm payrolls bulan Juni pada hari Jumat (5/7), yang akan menjadi kunci dalam menilai apakah pasar tenaga kerja AS tetap tangguh di tengah latar belakang suku bunga tertinggi dalam beberapa dekade.

Karena data terbaru menunjukkan moderasi inflasi yang baru dan beberapa tanda kelemahan ekonomi, pelaku pasar tetap memegang taruhan mereka untuk sekitar dua pemotongan suku bunga pada akhir tahun ini, melihat peluang 69% untuk pelonggaran dimulai pada bulan September, menurut data LSEG FedWatch.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto