Saham Tesla melonjak, Elon Musk kembali menjadi orang terkaya dunia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Founder dan CEO Tesla, Elon Musk, kembali merebut gelar orang terkaya dunia dari Bos Amazon, Jeff Bezos, hanya sehari setelah saham perusahaannya kembali melonjak pada perdagangan Selasa (12/1).

Sebelumnya Jeff Bezos kembali menjadi orang terkaya dunia pada hari Senin, setelah posisi itu direbut Muks pada hari Jumat. Namun hanya bertahan sehari, Musk kembali mengambilnya.

Mengutip Forbes, Rabu (13/1), meskipun kembali menjadi orang terkaya sejagat, tapi selisih kekayaan Musk dan Bezos terpaut tipis yakni hanya US$ 1,4 miliar versi Forbes.


Dengan demikian, Bezos kembali ke posisi orang terkaya ke-2 dunia dengan nilai kekayaan US$ 182,4 miliar. Sementara Musk berada di posisi nomor satu sejagat dengan kekayaan bersih US$ 183,8 miliar.

Baca Juga: Harga saham Tesla anjlok, Elon Musk terdongkel dari posisi orang terkaya dunia

Forbes mencatat, saham Tesla menguat 4,7% pada hari Selasa yang kembali mengantarkan Musk ke posisi puncak terkaya dunia. Dengan kenaikan saham itu, nilai kekayaan Musk pun bertambah sekitar US$ 7,8 miliar.

Musk pertama kali melewati Bezos untuk mengklaim gelar orang terkaya di dunia Jumat lalu, tetapi kemudian turun ke posisi No. dua pada hari Senin karena saham Tesla turun hampir 8%.

Kekayaannya telah tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama setahun terakhir, naik sekitar US$ 160 miliar sejak Maret 2020, ketika kekayaannya mencapai US$ 24,6 miliar.

Sebagian besar kenaikan itu berkat meroketnya harga saham Tesla (saham naik lebih dari 720% pada tahun 2020). Perusahaan pembuat kendaraan listrik itu ditambahkan ke Indeks S&P 500 pada akhir Desember 2020, sebuah langkah yang semakin menaikkan harga sahamnya.

Awalnya, kekayaan Elon Musk melewati Bos Facebook, Mark Zuckerberg dan kekayaan Bill Gates. Kemudian Musk mengejar kekayaan Bezos yang terpaut jauh dari Gates yang waktu itu berada di posisi kedua terkaya dunia.

Selanjutnya: Indikator saham favorit Warren Buffett terlihat saat indeks global ke level tertinggi

Editor: Noverius Laoli