Saham Tiga Pilar (AISA) melesat, investor tetap harus berhati-hati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sejak awal pekan. Pergerakannya sejauh ini cukup atraktif.

Jumat (4/9), harga saham AISA ditutup menguat 28 poin atau setara 15,22% ke level Rp 212 per saham. Sehingga, saham yang kasusnya sempat membuat gaduh bursa saham lokal ini mengakumulasi kenaikan 26,19% selama sepekan terakhir.

Padahal, saham AISA sempat ditutup melemah 6,37% ke level Rp 147 per saham Senin (31/8) di hari pertama perdagangan setelah suspensi dicabut. Satu hari setelahnya, saham AISA kembali ditutup melemah 6,80% ke level Rp 137 per saham. Baru pada Kamis saham AISA melesat 34,31% ke level Rp 184 per saham dan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini.


Meski kehilangan bisnis dengan kontribusi kinerja keuangan terbesar, yakni segmen beras, fundamental AISA masih memiliki prospek yang cukup cerah. Terlebih, perusahaan ini masih fokus pada sektor konsumer.

Baca Juga: Harga saham Tiga Pilar (AISA) terjun ke auto rejection bawah di hari pertama

Namun, Head of Equity Swarna Sekuritas David Sutyanto belum merekomendasikan saham AISA untuk jangka pendek. "Lebih baik menunggu sampai laporan keuangan keluar," ujar David, Jumat (4/9).

Selain laporan keuangan, investor juga perlu menunggu hal lain seperti dampak aksi korporasi yang bakal digelar. "Supaya lebih confirm," imbuh David.

Yang pasti, porsi kepemilikan pemegang saham bakal terdilusi hingga 55,62%. Pasalnya, AISA bakal menerbitkan saham baru dengan skema tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement.

Baca Juga: Kabar gembira, saham Tiga Pilar (AISA) bisa diperdagangkan mulai Senin (31/8)

Direktur Utama AISA Lim Aung Seng menjelaskan, pihaknya bakal melepas 6 miliar saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp 210 per saham melalui private placement tersebut. Artinya, AISA bakal meraup Rp 1,26 triliun melalui aksi korporasi yang seluruh sahamnya diserap oleh PT Pangan Sejahtera Investama ini.

Pangan Sejahtera merupakan pemegang 32,78% saham AISA. "Dana hasil private placement akan kami gunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan," terang Lim. Di antaranya untuk melunasi Obligasi TPS Food I Rp 600 miliar, Sukuk Ijarah TPS Food I Rp 300 miliar serta Sukuk Ijarah TPS Food II senilai Rp 1,2 triliun.

Setelah private placement, neraca keuangan AISA bakal membaik. Ekuitas yang sebelumnya minus Rp 1,32 triliun berbalik jadi surplus Rp 1,13 triliun. 

Lim menambahkan, kewajiban-kewajiban keuangan AISA akan jatuh tempo akhir tahun ini. "Sehingga, private placement akan diselesaikan paling lambat Desember tahun ini," ujar dia.

Selanjutnya: Beberapa emiten akan menggelar rights issue, ini saran analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati