KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham perusahaan induk Truth Social, yang dimiliki oleh mantan presiden Donald Trump, mengalami penurunan harga yang signifikan setelah sejumlah eksekutif utama mulai menjual saham mereka. Pada pertengahan hari Selasa, harga saham turun di bawah US$18, menandai rekor terendah baru sejak perusahaan tersebut mulai diperdagangkan setelah merger dengan perusahaan akuisisi khusus (SPAC) pada bulan Maret. Penurunan ini berlanjut pada hari Rabu, ketika saham kembali mencapai titik terendah baru setelah perdagangan dibuka.
Baca Juga: Goldman Sachs Memperkirakan Ekonomi AS Bertumbuh Jika Kamala Harris Menang Potensi Langkah Trump yang Membahayakan Investor
Penurunan harga saham ini tidak mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat potensi Donald Trump untuk menjual sahamnya dalam waktu dekat. Periode penguncian saham selama enam bulan, yang ditentukan oleh Securities and Exchange Commission (SEC), hampir berakhir, membuka peluang bagi Trump untuk menjual sahamnya. Trump sendiri memiliki 114 juta saham, atau sekitar 60% dari total saham yang beredar di perusahaan tersebut. Jika Trump memilih untuk menjual sahamnya, langkah tersebut bisa menjadi penentu masa depan Trump Media, perusahaan induk Truth Social. Penjualan saham oleh Trump akan menandakan kurangnya kepercayaan diri terhadap perusahaan dan dapat memicu aksi jual lebih lanjut di pasar.
Baca Juga: Donald Trump Mengaku Punya Rencana untuk Hentikan Perang di Ukraina Penjualan Saham oleh Eksekutif Perusahaan
Aksi jual saham yang sedang berlangsung juga dipercepat oleh sejumlah eksekutif, termasuk CEO Devin Nunes, COO Andrew Northwall, dan CFO serta bendahara Juhan Phillip. Mereka telah menjual saham bernilai jutaan dolar. Di tengah penurunan harga saham ini, perusahaan mengalami kerugian besar. Sepanjang tahun 2023, Truth Social hanya menghasilkan pendapatan sebesar US$4,1 juta, sementara pada kuartal terakhir saja, perusahaan melaporkan kerugian bersih sebesar US$16,4 juta. Walaupun harga saham terus merosot, perusahaan ini masih memiliki valuasi yang bernilai miliaran dolar, menjadikannya sangat overvalued berdasarkan kalkulasi standar.
Baca Juga: Elon Musk Tak Sabar Bekerja di Gedung Putih Dampak Potensial dari Penjualan Saham Trump
Jika Trump memutuskan untuk menjual sahamnya, perusahaan dapat berubah secara signifikan dalam beberapa minggu mendatang. Truth Social sejauh ini gagal berkembang menjadi produk yang layak secara komersial, terutama sejak Trump kembali aktif di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Banyak yang berpendapat bahwa Truth Social tidak lebih dari upaya tersembunyi untuk mengumpulkan dana, terutama untuk menutupi biaya litigasi dan kampanye pemilihan Trump yang semakin menumpuk. Meskipun Truth Social secara operasional gagal, Trump masih bisa mendapatkan keuntungan besar. Dengan menjual sahamnya, mantan pembawa acara realitas televisi ini bisa memperoleh lebih dari US$2 miliar, menandai apa yang oleh sebagian pengamat dianggap sebagai langkah oportunistik yang bertujuan semata-mata untuk keuntungan finansial.
Editor: Handoyo .