Saham Twitter terjungkal 20%, ini penyebabnya



NEW YORK. Saham Twitter Inc terjungkal hampir 20% pada transaksi Kamis kemarin (6/10). Aksi jual saham jejaring sosial ini dipicu oleh kabar bahwa induk Google -Alphabet- yang digadang-gadang akan membeli Twitter, tidak akan mengajukan penawaran ke perusahaan tersebut.

Direktur Twitter Omid Kordestani dulunya pernah bekerja di Alphabet. Banyak pakar yang percaya, jika Alphabet jadi mengakuisisi Twitter, hal itu akan melengkapi keberadaan YouTube dan membantu Google semakin kompetitif melawan Facebook serta Snapchat di dunia media sosial.

Selain itu, Re/code juga bilang, dua penawar lain yang juga disebut-sebut akan membeli Twitter, sepertinya tidak tertarik juga membeli perusahaan tersebut.


Sebelum anjlok pada transaksi Kamis kemarin, saham Twitter sempat meroket lebih dari 80% dari level terendahnya sepanjang sejarah pada awal tahun ini. Penyebabnya adalah adanya harapan bahwa ada pembeli yang berniat mengakuisisi Twitter.

Lalu apa yang terjadi selanjutnya terhadap Twitter? Kabarnya, perusahaan software Salesforcr masih tertarik membelinya. Akibatnya, saham Salesforce anjlok pada transaksi Rabu seiring kecemasan investor bahwa perusahaan ini akan terlibat pada perang harga penawaran yang mahal atas Twitter.

Namun Wall Street tak yakin Salesforce akan membeli Twitter.

Analis Jefferies John DiFucci dalam laporannya menulis, belum ada alasan yang jelas mengapa Salesforce mau membeli Twitter. Dia mengingatkan, saham Salesforce berpotensi anjlok lebih dalam jika menambah jumlah utang mereka demi membeli Twitter.

Sejumlah pemegang saham Twitter seperti Steve Ballmer dan Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal juga dikabarkan akan membeli Twitter. Demikian pula investor besar Silicon Valley Marc Andreessen dan Silver Lake.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie