SINGAPURA. Kasus penipuan dan perdagangan saham tidak sah yang dilakukan broker UBS AG berbuntut panjang. Tak hanya merugikan UBS, kasus yang terjadi di London itu juga bisa menyeret perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura Government of Singapore Investment Corp (GIC) dalam lubang kerugian. Sebagai investor terbesar UBS, GIC menghadapi kemungkinan kerugian mencapai US$ 7,4 miliar. Jumlah kerugian bisa meningkat, sebab menurut penghitungan Bloomberg, saat ini GIC juga memiliki sekitar US$ 500 juta nilai kerugian belum terealisasi atas saham Citigroup Inc. Nilai kerugian GIC terjadi seiring dengan ambruknya saham UBS ke level terendah dalam dua setengah tahun ini. Saham UBS rontok setelah dihempas kasus perdagangan saham tidak sah dengan nilai kerugian mencapai US$ 2,3 miliar. Selain itu, bank terbesar di Swiss ini juga harus rela kehilangan Chief Executive Officer (CEO) Oswald Gruebel yang mengundurkan diri pada Jumat (24/9) lalu.
Saham UBS anjlok, perusahaan Singapura rugi US$ 7,4 miliar
SINGAPURA. Kasus penipuan dan perdagangan saham tidak sah yang dilakukan broker UBS AG berbuntut panjang. Tak hanya merugikan UBS, kasus yang terjadi di London itu juga bisa menyeret perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura Government of Singapore Investment Corp (GIC) dalam lubang kerugian. Sebagai investor terbesar UBS, GIC menghadapi kemungkinan kerugian mencapai US$ 7,4 miliar. Jumlah kerugian bisa meningkat, sebab menurut penghitungan Bloomberg, saat ini GIC juga memiliki sekitar US$ 500 juta nilai kerugian belum terealisasi atas saham Citigroup Inc. Nilai kerugian GIC terjadi seiring dengan ambruknya saham UBS ke level terendah dalam dua setengah tahun ini. Saham UBS rontok setelah dihempas kasus perdagangan saham tidak sah dengan nilai kerugian mencapai US$ 2,3 miliar. Selain itu, bank terbesar di Swiss ini juga harus rela kehilangan Chief Executive Officer (CEO) Oswald Gruebel yang mengundurkan diri pada Jumat (24/9) lalu.