KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejak awal 2019 sudah ada tujuh saham yang masuk daftar saham yang pergerakan harganya tak wajar atau unusual market activity (UMA). Ketujuh saham itu yakni WIIM, MABA, ASSA, KIOS, SIMA, CLAY, dan KPAS. BEI mengingatkan investor agar mengkaji kembali aksi korporasi emiten yang terkena UMA dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi. Dari ketujuh saham tersebut, hanya CLAY yang saat ini masih lanjut disuspensi atau dihentikan sementara perdagangannya. CLAY digembok sejak 31 Januari lalu dan belum dibuka sampai saat ini. Saham emiten properti ini tercatat naik sampai 844,44% ke level 1.700 per saham sejak menggelar initial public offering (IPO) 18 Januari 2019 lalu.
Saham UMA, menggoda sekaligus berbahaya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejak awal 2019 sudah ada tujuh saham yang masuk daftar saham yang pergerakan harganya tak wajar atau unusual market activity (UMA). Ketujuh saham itu yakni WIIM, MABA, ASSA, KIOS, SIMA, CLAY, dan KPAS. BEI mengingatkan investor agar mengkaji kembali aksi korporasi emiten yang terkena UMA dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi. Dari ketujuh saham tersebut, hanya CLAY yang saat ini masih lanjut disuspensi atau dihentikan sementara perdagangannya. CLAY digembok sejak 31 Januari lalu dan belum dibuka sampai saat ini. Saham emiten properti ini tercatat naik sampai 844,44% ke level 1.700 per saham sejak menggelar initial public offering (IPO) 18 Januari 2019 lalu.