KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa waktu terkahir, harga saham emiten konsumer, PT Unilever Tbk (
UNVR) terus penurunan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meskipun pada perdagangan Rabu (25/8/2021) UNVR menguat 2,21% % di level Rp 4.140 per saham, namun dalam sebulan telah mengalami penurunan 11,28% dan sejak awal tahun atau
year to date telah turun 43, 27%. Mengutip
Kompas.com, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, penurunan saham Unilever terjadi karena emiten sektor konsumer menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan berbagai merek. Penerapan PPKM juga mempengaruhi penjualan UNVR.
“Kita sih belum merekomendasikan untuk menambah investasi di UNVR. Karena kelihatannya result kuartal III juga kemungkinan kurang bagus, jadi mungkin harga sahamnya juga agak kurang katalis ya. Saat ini rekomendasi kita masih HOLD dgn target harga di 4.500,” sebut Natalia kepada
Kompas.com, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga: Simak proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (16/8) Sementara Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adie Joe menyebutkan, fundamental UNVR cenderung mengalami stagnasi, sehingga sahamnya terus mengalami penurunan.
“Jadi, mau ekspor juga kan di luar negeri sudah ada Unilever juga seperti di Singapura atau di Australia misalnya. Jadi market di Indonesia sudah tidak berkembang lagi, dan ini yang membuat harga saham UNVR enggak bisa naik,” kata Kiswoyo kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).
Adapun Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dalam risetnya mengatakan, saham UNVR masih dalam tren bearish. Nico menyebutkan, UNVR masih memiliki potensi penguatan, namun dalam jangka panjang. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email “Ya betul (dalam
trend bearish), tapi bener-bener jangka panjang ya. Jangan mengharapkan bisa naik dalam kurun waktu 6 bulan,” ucap Nico.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak Rekomendasi dari Para Analis untuk Saham UNVR" Penulis : Kiki Safitri Editor : Erlangga Djumena Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli