KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus merosot sejak awal tahun. Saham produsen barang konsumsi ini sudah anjlok 30,95% sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd). Sedangkan jika ditarik dalam satu tahun perdagangan, saham UNVR sudah ambles hingga 36,96%. Jika dilihat, sebenarnya kinerja UNVR masih cukup solid. Produsen sabun Lifebouy ini masih mencetak laba bersih senilai Rp 1,69 triliun di akhir kuartal I-2021. Memang, nilai ini turun sebesar 8,83% secara
year-on-year (yoy) dari sebelumnya mencapai Rp 1,86 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. UNVR membukukan penjualan yang menurun 7,80% , dari semula Rp 11,15 triliun menjadi Rp 10,28 triliun di akhir Maret lalu.
Baca Juga: Saham UNVR Kehilangan Pamor Analis Samuel Sekuritas Indonesia Nasrullah Putra Sulaeman menilai, merosotnya saham UNVR tidak terlepas dari sentimen yang membayangi kinerja emiten ini. Dia menilai, memang tahun ini akan menjadi tahun yang cukup menantang bagi UNVR. Selain karena harga bahan baku yang naik dan dikhawatirkan akan memangkas margin, ketatnya kompetisi di segmen
home and personal care (HPC) saat ini juga membuat pertumbuhan penjualan UNVR hanya diproyeksikan hanya
single digit saja.
Namun, UNVR masih punya ruang bertumbuh. Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan, pendapatan UNVR bisa tumbuh sebesar 3,9% menjadi Rp 44,6 triliun, dengan laba bersih tumbuh 1,0% menjadi Rp 7,2 triliun tahun ini.
Secara valuasi, memang saham UNVR sudah terdiskon sangat jauh. Target harga Samuel Sekuritas untuk saham UNVR adalah Rp 5.900. Target ini merefleksikan 30 kali price/earning (-3 standar deviasi dari rata-rata P/E 5 tahun). “Kami merekomendasikan hold UNVR dengan target harga di Rp 5.900,” terang Nasrullah kepada Kontan.co.id, Senin (19/7). Pada perdagangan Senin (19/7), saham UNVR ditutup terkoreksi 1,46% ke level Rp 5.075.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi