KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dinilai punya prospek yang menarik seiring dengan tren permintaan bus listrik. Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia menginisiasi rekomendasi saham VKTR dengan menyematkan rating buy dan dengan target harga Rp 140 per saham.

Target harga ini menyiratkan price to earnings ratio (P/E) 2023 sebesar 67,8 kali dan P/E 2026 sebesar 16,4 kali. Samuel Sekuritas memilih periode tahun 2026 sebagai PE untuk proyeksi, karena diyakini VKTR akan mencapai kinerja puncaknya pada tahun tersebut.

VKTR merupakan pelopor bus listrik di Indonesia, dan merupakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) BYD di Indonesia. VKTR telah menjual 30 bus listrik ke TransJakarta pada tahun 2022 dan diperkirakan akan memasok lebih dari 100 unit bus listrik tahun ini. VKTR juga akan memulai penjualan motor listrik di bawah merek VKTR pada pertengahan 2023.

Baca Juga: Gandeng Tri Sakti, VKTR Ekspansi Pabrik Bus dan Truk Listrik di Magelang

Tahun depan, VKTR juga akan memperkenalkan produk retrofit (konversi mesin berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik alias electric vehicle, baik bus maupun kendaraan roda dua, bekerja sama dengan Equipmake.

Ke depan, Samuel Sekuritas memproyeksikan pendapatan VKTR dan laba bersih akan naik masing-masing 75,9% dan 79,4% YoY pada 2023, didukung antara lain oleh akuisisi PT Bakrie Autoparts dan meningkatnya penjualan EV. Sehigga, VKTR diestimasikan memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,88 triliun dengan laba bersih Rp 89 miliar.

Samuel Sekuritas memperkirakan VKTR dapat menjual 226 unit kendaraan berat listrik, dengan rincian 176 unit bus listrik, 50 unit truk listrik 4 ton, serta menjual 3,700 unit kendaraan listrik roda dua dengan total nilai transaksi Rp 961 miliar, yang akan meningkatkan kontribusi EV terhadap total pendapatan VKTR menjadi 51,0%.

Baca Juga: Mereka yang Cuan dari Pasar Mobil Listrik yang Semakin Melejit

Samuel Sekuritas juga memperkirakan margin keuntungan VKTR akan relatif stabil di masa mendatang, didukung kemampuan VKTR untuk mempertahankan efisiensi operasionalnya. Samuel Sekuritas memproyeksikan gross profit margin (GPM), operating profit margin (OPM), net profit margin (NPM), dan earning before interest tax, depreciation, and amortization  (EBITDA) VKTR pada 2023 sampai 2026 masing-masing akan berada di kisaran 14%, 7%-10%, 5-6%, dan 10-12%.

Namun, risiko utama dari rekomendasi ini antara lain penjualan bus & truk yang lebih rendah dari perkiraan dan persaingan yang semakin ketat di pasar bus & truk listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati