Saham Wahana Inti Makmur (NASI) sempat melesat 34,19% pada perdagangan perdana



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen dan pemasok beras PT Wahana Inti Makmur Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (13/12). Pada awal hari perdana perdagangannya, saham berkode NASI ini sempat melesat 34,19% ke level Rp 208 dari harga initial public offering (IPO) Rp 155 per saham.

Melalui IPO, perusahaan tercatat ke-52 di BEI pada tahun 2021 ini melepas 200 juta saham ke publik atau setara 24,77% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan begitu, Wahana Inti Makmur memperoleh dana segar Rp 31 miliar.

Direktur Utama Wahana Inti Makmur Piero Mustafa mengatakan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 10% dana IPO akan digunakan untuk membeli kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan operasional dan distribusi produk perusahaan.


Baca Juga: Harga IPO Wahana Inti Makmur (NASI) Rp 155, Begini Cara Memesannya

"Pembelian kendaraan rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2023 dan akan dibeli dari dealer kendaraan bermotor pihak ketiga," ucap Piero dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/12).

Kemudian, sekitar 3% akan digunakan untuk melunasi pembelian tanah yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat seluas 2.589 meter persegi. Lahan ini akan digunakan untuk membangun gudang perusahaan.

Lalu, sekitar 12% akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan gudang perusahaan di atas tanah tersebut. Pembangunan gudang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan akan dibangun oleh kontraktor pihak ketiga.

Baca Juga: Gelar IPO, Wahana Inti Makmur tetapkan harga penawaran Rp 140-Rp 160 per saham

Selanjutnya, sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, termasuk untuk membeli kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.

Piero menyampaikan, meski Wahana Inti Makmur bukan produsen beras pertama yang tercatat di BEI, namun perusahaannya memiliki daya saing yang kompetitif utamanya sebagai produsen beras khusus.

"Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total akibat pandemi Covid-19, perusahaan tetap optimis bahwa bisnis kami akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pokok masyarakat terhadap beras," kata Piero.

Dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka, ia berharap Wahana Inti Makmur dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar.

Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) Gencar Eksplorasi Melalui Anak Usaha

Perusahaan juga akan terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020, Wahana Inti Makmur mencatatkan kenaikan pendapatan 14% year on year (yoy), dari Rp 35,56 miliar menjadi Rp 40,54 miliar. Akan tetapi, laba neto perusahaan merosot 59,14%, dari Rp 2,57 miliar menjadi Rp 1,05 miliar.

Sementara itu, sepanjang semester I 2021, pendapatan perusahaan tumbuh 7,88% yoy, dari Rp 20,93 miliar menjadi Rp 22,58 miliar. Laba neto perusahaan masih berkinerja negatif dengan penurunan 48,66% yoy, dari Rp 707 juta menjadi Rp 363 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli