Saham Waskita Beton (WSBP) naik 6,70% usai mengumumkan capaian positif akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terdongkrak pada perdagangan Senin (17/12). Berdasarkan data RTI pukul 14.04 WIB, harga saham WSBP naik 6,70% ke Rp 382 per saham.

Kemarin, Waskita Beton Precast mengklaim cashflow atau arus kas operasional akan membaik secara signifikan sebesar Rp 1,1 triliun di akhir tahun ini. Padahal pada tahun 2017 masih minus Rp 2,4 triliun dan 2016 masih minus Rp 3 triliun.

Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Anton YT Nugroho mengatakan, saat ini penerimaan termin yang sudah masuk mencapai Rp 9,8 triliun. “Kami terima lagi sampai akhir tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun lagi, total sekitar Rp 11,4 triliun. Jadi tahun ini arus kas dari operasional akan surplus besar,“ kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kontan.co.id Selasa (18/12).


Anton melanjutkan, tahun ini Waskita Beton telah menyelesaikan proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu yang merupakan proyek turnkey pertama WSBP. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey. Namun, sebagai kompensasi kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai.

Saat ini Waskita Beton Precast masih menyisakan dua proyek turnkey yaitu proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan Cimanggis – Cibitung. Pembayaran termin jalan tol KBLM sudah terealisasi sebesar Rp 665 miliar.

Adapun dari total nilai tersebut sebesar Rp 250 miliar merupakan pembayaran turnkey. Pada akhir Desember tahun ini juga akan ada realisasi pembayaran lanjutan sebesar Rp 1,6 triliun. Sedangkan sisanya akan berlanjut pada tahun 2019.

Untuk proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung, menurut Anton, akan terealisasi pada tahun depan dengan pembayaran termin sebesar sekitar Rp 2,6 triliun atau 100%.

Kondisi ini tentu menjadi modal yang kuat bagi anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di tahun depan. Hal ini disebabkan karena rasio posisi utang berbunga terhadap modal Waskita Beton Precast yang masih sebesar 0,77 kali, masih jauh dari batas yang ditentukan sebesar 2,5 kali.

Dengan besaran ekuitas per sembilan bulan pertama 2018 sebesar Rp 7,45 triliun, produsen beton pracetak ini masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati