KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Western Digital Corporation melonjak lebih dari 8% pada akhir perdagangan. Melonjaknya saham Western Digital membuat pembahasan merger dengan Kioxia Holdings Corporation Jepang kembali mencuat. Seperti dilansir
Bloomberg pada Kamis (5/1), kedua belah pihak sedang mendiskusikan penggabungan untuk menjadi satu perusahaan publik. Perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha patungan yang memproduksi flash chip ini telah beroperasi selama bertahun-tahun. Sebelumnya, pembicaraan antara kedua belah pihak mengenai merger terjadi pada tahun 2021, akan tetapi gagal menghasilkan kesepakatan transaksi sebesar US$ 20 miliar.
Baca Juga: Investasi Baru Semikonduktor, AS dan Jepang Berambisi Mengembalikan Masa Kejayaan Kioxia yang yang didukung oleh Bain Capital dan Toshiba Corp sebelumnya telah mempertimbangkan untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2021, meskipun Chief Executive Officer Nobuo Hayasaka mengatakan pada bulan Oktober 2022 bahwa mereka tidak memiliki rencana segera untuk IPO. Saham Western Digital naik 5,2% menjadi US$ 33,05 di perdagangan New York Rabu. Nilai pasar perusahaan sekitar US$ 10,5 miliar. Saham melonjak lebih dari 8% setelah penutupan perdagangan reguler. Bloomberg melaporkan, perwakilan dari Western Digital dan Kioxia menolak berkomentar.
Tinjauan Strategis
Pada bulan Juni, Western Digital mengumumkan peninjauan alternatif strategis setelah berdiskusi dengan investor aktivis Elliott Investment Management. Kesepakatan antara Western Digital dan Kioxia akan dibangun di atas kemitraan. Western Digital telah memberi dana belanja modal untuk Kioxia. Selain itu, mereka juga memberi Kioxia dana penelitian dan pengembangan sebagai imbalan atas produksi dari pabrik mitra Jepangnya. Hubungan kedua belah pihak menjadi pahit ketika Western Digital, di bawah CEO sebelumnya, mencoba mengakuisisi Kioxia yang pada saat itu Toshiba tengah mengalami kesulitan keuangan akibat masalah divisi tenaga nuklirnya.
Baca Juga: Produsen Chip Dilanda Kekhawatiran Penurunan Permintaan Semikonduktor Global Pembicaraan saat ini muncul sebagai krisis dalam industri karena permintaan turun dapat membujuk pemangku kepentingan dan regulator untuk mengatasi reservasi yang telah menggagalkan kesepakatan sebelumnya.
Saham Western Digital, yang berbasis di San Jose, California, turun 51% dalam setahun terakhir, menyisakan nilai pasar sekitar US$ 10 miliar. Sementara pendapatannya untuk kuartal yang berakhir 30 September turun menjadi US$ 3,7 miliar dari sekitar US$ 5,1 miliar tahun sebelumnya, laba bersihnya turun menjadi US$ 34 juta dari US$ 636 juta untuk periode tersebut. Kioxia, yang dikeluarkan dari Toshiba pada tahun 2018, adalah pembuat chip Jepang terakhir yang mampu memproduksi semikonduktor dengan teknologi produksi terdepan. Jepang telah melihat keunggulannya di bidang vital yang diambil oleh Korea Selatan dan Taiwan.
Editor: Herlina Kartika Dewi