KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Jasnita Telekomindo Tbk (
JAST) kembali melesat. Pada perdagangan hari ini, saham JAST melesat hingga 34,02% ke level Rp 130 per saham. Alhasil, saham JAST berhasil memuncaki klasemen saham dengan kenaikan tertinggi
(top gainers) hari ini. Kenaikan harga saham JAST mencapai 31,31% dalam sepekan. Bahkan, dalam sebulan, saham JAST telah memberikan return hingga 94,03%. JAST merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan
e-business platform dan penyedia solusi
call center end-to-end. Mengutip laman resmi Jasnita, emiten ini merupakan salah satu pencetus Smart City di Indonesia, yang mendukung pemerintah dalam mengoperasikan 112 hotline darurat nasional.
Sekretaris Perusahaan Jasnita Telekomindo, Nathania Olinda mengatakan, saat ini layanan
call center tanggap darurat 112 sudah digunakan oleh lebih dari 85% kota/kabupaten yang sudah mengaktifkan layanan 112 di Indonesia. Menurut Nathania, layanan ini diperlukan dalam melaporkan kondisi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, ataupun pelaporan-pelaporan terkait Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
Baca Juga: IHSG ditutup melemah, saham Jasnita Telekomindo (JSNT) tetap melesat hingga 17,17% Saat ini, melalui anak perusahaan PT Sakti Makmur Pratama, JAST juga telah meluncurkan layanan bernama SAKTI (Sistem Aplikasi Kota Terintegrasi) yang nantinya dapat di unduh oleh masyarakat. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk memperkuat dan mengintegrasi layanan 112 yang didukung juga dengan kanal pengaduan masyarakat dari berbagai channel yang disediakan oleh pemerintah. Di masa pandemi ini, meskipun banyak sektor bisnis lainnya yang terdampak, lini bisnis software as a service (SaaS) milik Jasnita, yakni JasCloud masih menunjukkan kinerja yang baik. Melihat hal ini, JAST akan memfokuskan usahanya ke lini tersebut dan terus menambahkan produk-produk baru. Dengan
cloud solution yang disediakan, seperti cloud PBX, cloud Call Center Solution, omni-channel, communication API, dan aplikasi-aplikasi lainnya, JAST memudahkan perusahaan untuk tetap beroperasi maksimal walaupun pegawai mereka harus bekerja dari rumah
(work from home). Baca Juga: Jasnita (JAST): Selama pandemi permintaan layanan Jascloud meningkat “Selain itu layanan kami juga membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, contohnya dengan penggunaan
robo-call untuk proses verifikasi order, pengingat pembayaran, dan lain-lain,” ujar Nathania kepada Kontan.co.id. Tidak sampai di situ, JAST juga telah meluncurkan Jasmeet, yakni layanan
video conference sebagai
compliment (pelengkap) dari produk dan layanan Jasnita lainnya. Karena bersifat
web-based, Nathania mengatakan pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi untuk menggunakan layanan ini. Jasmeet juga merupakan salah satu diversifikasi produk e-loket, yang saat ini digunakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Meski demikian, jika melihat situasi dan kondisi saat ini, JAST membuka opsi untuk merevisi target kinerja tahun ini. Catatan Kontan.co.id, awalnya JAST menargetkan pendapatan sekitar Rp 132 miliar di tahun ini dengan laba bersih Rp 10 miliar. Nathania mengatakan, target pendapatan dan laba di tahun 2020 akan mengalami penyesuaian sebesar 30%.
Baca Juga: Punya proyek berkelanjutan, begini target kinerja Jasnita (JAST) hingga 2022 Penyesuaian ini karena karena segmen penjualan iklan luar ruang atau atau Out of Home Advertising (OOH) Ads dari anak perusahaannya, PT Karta Indonesia Global, turun pada kondisi pandemi saat ini. “Namun kami tetap optimistis akan mencapai target laba bersih secara positif hingga akhir tahun,” kata Nathania. Melansir laporan keuangan, JAST membukukan pendapatan bersih senilai Rp 30,98 miliar pada semester pertama 2020. Torehan ini menurun 28,8% dari realisasi
topline di periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 43,51 miliar.
JAST pun membukukan kerugian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 8,68 miliar, dari sebelumnya masih mencetak laba bersih senilai Rp 319,15 juta pada semester pertama tahun lalu.
Baca Juga: Begini strategi Jasnita (JAST) pertahankan kinerja di tengah pandemi virus corona Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati