JAKARTA. PT Sahid International Hotel Management & Consultant sudah memiliki cetak biru arah ekspansi usaha mulai tahun depan hingga 2017. Anak perusahaan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk itu akan membangun 3.441 kamar hotel dan resor selama dua tahun itu. Sampai akhir 2014 nanti, Sahid International Hotel memastikan punya 2.713 kamar dari mengoperasikan total 20 hotel dan resor. Itu berarti jika target penambahan hotel dari 2015–2017 tercapai, total kamar hotel perusahaan itu akan menjadi 6.154 kamar. Demi mewujudkan mimpi itu, Sahid International Hotel akan membangun 15 hotel anyar. Hotel yang dibangun akan memiliki kelas beragam, mulai dari hotel bujet, hotel bintang tiga, hingga hotel bintang empat.
Rencana pembangunan hotel ini akan dilakukan secara bertahap.
Pertama, rencana pembangunan 2015. Sahid International Hotel akan membangun empat hotel. Tiga berada di Kota Gudeg Yogyakarta, yakni Sahid Yogya Lifestyle City, The Sahid Rich Jogja dan Sahid Mandarin Malioboro Yogyakarta. Satu lagi di Kota Malang, Jawa Timur yakni Sahid Giri Amerta Malang. Empat hotel itu akan menyumbang sebanyak 1.307 kamar baru.
Kedua, rencana pengembangan 2016. "Tahun 2016 adalah tahun puncak pengembangan karena dari 15 target pembangunan hotel dan resor, tujuh akan kami realisasikan di tahun ini," terang Hariyadi Budisantoso Sukamdani, Direktur Utama Sahid International Hotel Management Consultant, Jumat (17/10). Enam dari tujuh proyek yang akan dibangun di tahun kedua cetak biru perusahaan itu, berupa hotel. Meliputi Sahid Timika, Papua; Sahid Smart Hotel Griyadi Surabaya Jawa Timur; Sahid Semarang, Jawa Tengah; Sahid Esperansa Bekasi, Jawa Barat; Sahid DeGreen Anyer (Banten) dan Sahid Eminence Ciloto Bogor Jawa Barat. Lantas, satu berupa resor yakni Sahid Lombok Square Resort Senggigi yang berlokasi di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketiga, rencana pembangunan 2017. Ada lima hotel yang akan dibangun, yakni Sahid Cleveland Bandung Jawa Barat; Sahid Surabaya Condotel, Jawa Timur; Sahid Griyadi Bangka Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, dan Sahid Parkland di Serpong Banten. Vivi Herlambang,
Director Sales, Marketing, & Business Development Sahid International Hotel Management & Consultant mengatakan tak semua hotel dan resor akan dibangun sendiri oleh perusahan. "Beberapa proyek akan dibangun dan dioperasikan oleh Sahid tapi beberapa bukan milik kami karena kami hanya mengoperasikan saja,” terang Vivi. Beberapa hotel tak dibangun sendiri oleh Sahid International Hotel adalah Sahid Eminence Ciloto, Sahid Esperansa Bekasi dan Sahid DeGreen Anyer, termasuk pula, Sahid Mandarin Malioboro, Sahid Rich Jogja, Sahid Cleveland Bandung dan Sahid Giriamerta Resort Malang. Nilai investasi beragam
Adapun nilai investasi pembangunan hotel, nilainya beragam tergantung kelas hotel. Perinciannya, biaya investasi hotel bintang empat sekitar Rp 500 juta per kamar dan hotel bintang tiga sekitar Rp 450 juta per kamar. Sedang biaya investasi hotel bujet sekitar Rp 250 juta per kamar. Nilai investasi itu di luar biaya pembelian lahan. Dari sisi perhitungan balik modal investasi, hotel bintang empat memerlukan waktu antara tujuh hingga delapan tahun, alias terlama. Sementara hotel bintang tiga dan hotel bujet, masing-masing membutuhkan waktu titik impas investasi masing-masing selama lima tahun dan tiga tahun. Sayang, atas semua rencana jangka menengah yang telah disusun rapi, Sahid International Hotel belum mau blakblakan mengungkapkan target pendapatan yang ingin diraih hingga 2017. Vivi memilih menyebutkan optimisme tahun ini mampu meraih pendapatan Rp 217 miliar. "Kami yakin bisa mencetak pertumbuhan 32,17% dari tahun 2013," kata Vivi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anastasia Lilin Yuliantina