Sahid Jaya mengejar pendapatan Rp 271 miliar



JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 271 miliar atau naik 32,17% dari perolehan tahun lalu yang mencapai Rp 205,04 miliar. Sementara, laba bersih ditargetkan tumbuh 38,89% menjadi Rp 20 miliar.

Demi mengejar kinerja, perusahaan akan melakukan dua hal. Pertama,  meneruskan renovasi kamar hotelnya sekaligus menambah kamar baru. Renovasi dilakukan dalam rangka mendukung rencana perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan menggenjot segmen korporasi.

Direktur Keuangan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk Lenny Dyah Trianjayani bilang, perusahaan berencana menambah kamar hotel menjadi kisaran 680 unit kamar. Pada 2013, kamar hotel yang beroperasi sebanyak 637 unit kamar.


Untuk merenovasi sekaligus menambah kamar hotel baru di tahun ini, perusahaan bakal menggelontorkan dana senilai Rp 22 miliar. Dana ini berasal dari kas internal perusahaan.

Kedua, meningkatkan tarif sewa kamar hotel tahun ini. Pasca kualitas ditingkatkan, Sahid Jaya akan mengerek tarif sewa. "Seiring dengan renovasi yang kami lakukan, tahun ini harga sewa kamar naik 15%," kata Direktur Utama Hotel Sahid Jaya International Hariyadi B. Sukamdani, Rabu (21/5)

Sahid Jaya meyakini peningkatan kualitas dan penambahan kamar bakal meningkatkan okupansi sewa kamar. Target perusahaan, tingkat okupansi tahun lalu sebesar 60% akan terkerek menjadi 70%-75% tahun ini. Selain dua cara tadi, perusahaan juga bermaksud menggenjot pendapatan dari unit usaha PT Sahid International Hotel Management & Consultant. Ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelola dan operator hotel, baik milik sendiri maupun pihak lain. Sahid International saat ini mengelola 34 hotel yang berisi sekitar 4.000 kamar. Hariyadi bilang, tahun ini Sahid International bakal menambah 14 hotel kelolaan baru. Nah, penambahan hotel baru ini akan menambah pengelolaan sekitar 1.500-2.000 kamar lagi. "Target konservatif untuk anak usaha kami ini di tahun 2014 sebesar Rp 20 miliar," ujar Hariyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina