KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meresmikan Sahid Osing Resort Kemiren Banyuwangi, Sabtu (11/11). Keberadaan Resort ini kian menambah jumlah amenitas yang berada di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Arief menuturkan pisahkan
ownership dengan
management. Di era digital saat ini, di Tourism sudah marak penerapan
sharing economy atau pemanfaatan penggunaan kapasitas berlebih secara bersama-sama. ”Untuk bertahan dalam persaingan, homestay-homestay tersebut harus tergabung dalam business network melalui sharing economy tersebut. Sahid Osing juga harus siap menghadapi ini, perubahan ke digital yang sudah pasti terjadi,” ujar Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (12/11).
Sahid Osing Resort Kemiren Banyuwangi memiliki luas 7.600 meter persegi, dengan fasilitas 10 Villa dan 16 Rooms, terletak di Desa Wisata Kemiren. Resort ini akan mendukung pemberian pelayanan kepada para wisatawan, karena memberikan lebih banyak pilihan akomodasi. “Banyuwangi juga akan semakin maju dan semakin besar pariwisatanya jika Bandara Banyuwangi menjadi Bandara Internasional. Bapak Bupati semoga bisa merampungkan di bulan Oktober tahun 2018,” sebut Arief. Direktur Utama Sahid Hotels and Resorts Hariyadi Sukamdani mengatakan, sektor pariwisata terbukti sebagai salah satu sektor pendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Banyuwangi. Alasan itu yang membuat Sahid Hotels & Resorts dengan sangat optimis melakukan investasi. Untuk pembangunan serta pengelolaan Hotel Sahid Osing Kemiren Banyuwangi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pemilik. “Interior design dan arsitekturnya berkonsep khas rumah suku osing, yang terdiri dari 16 villa serta 10 kamar yang terletak di bangunan dua lantai. Mulai dari interior design, fasilitas modern, pemandangan hijau yang asri, pelayanan yang diberikan hingga sapaan hangat khas warga sekitar,” kata Hariyadi. Hariyadi juga menambahkan, Sahid Osing Kemiren Banyuwangi mengusung konsep resort dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan budaya serta kearifan lokal dengan nuansa pedesaan yang asri, natural dan nyaman. “Di sini kami memberikan pengalaman menginap yang unik layaknya ‘Suku Osing’ penduduk asli Banyuwangi, kepada para tamunya. Kami akan membuat para tamu yang menginap merasakan sensasi menginap yang sangat berbeda dan memiliki kesan yang tak terlupakan,” ucapnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik pertumbuhan hotel yang ada di Banyuwangi. Anas bilang bangunan hotel tersebut merupakan milik Pemkab yang pembangunannya menggunakan dana APBD dengan tujuan untuk sumber pemasukan daerah. Namun untuk pengelolaannya sengaja diserahkan kepada pihak ketiga agar lebih profesional dan akuntabel. "APBD kami terbatas, kalau pemda yang tangani semua cukup berat, investasi yang diperlukan untuk melengkapi hotel cukup banyak dan ini di cover oleh pengelola saat ini. Sengaja kami serahkan pihak ketiga agar lebih profesional, " ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto