Sahid targetkan bisnis tumbuh 15%



JAKARTA. Grup Sahid tahun ini masih mengandalkan pendapatan berulang atau recurirng income untuk menopang kinerja pada tahun ini. Perusahaan di bidang perhotelan ini menargetkan pendapatan berulang bisa tumbuh 15% di akhir tahun ini.

Meski tumbuh, Hariyadi B Sukamdani, Wakil Presiden Direktur Grup Sahid menyebut bahwa target tersebut terbilang stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan dari bisnis hotel,  lanjut Hariyadi, masih menjadi penopang utama pendapatan perusahaan ini.

"Kendati tahun ini pemerintah mengurangi belanja dan menginap di hotel, namun tingkat okupansi hotel akan meningkat baik dari tamu korporasi ataupun individu," ujar Hariyadi kepada KONTAN, Rabu (1/2).


Sedangkan untuk bisnis sewa gedung perkantoran, ia mengakui saat ini kondisinya tengah lesu lantaran terjadi kelebihan pasokan gedung. Meski begitu, ia tetap optimistis bisa mempertahankan tingkat okupansi  gedung kantor kelolaannya di kisaran 95%. "Kami beruntung karena masuk di bisnis perkantoran sebelum pasar turun. Pada pertengahan tahun 2014, unit perkantoran kami telah habis sehingga tahun ini kami akan mempertahankan para tenant (penyewa) lama," tuturnya.

Saat ini, pendapatan berulang Grup Sahid sudah menopang sekitar 60% dari total pendapatan perusahaan. Sedangkan porsi penjualan properti sisanya, 40%.

Belum bergairahnya pasar properti mengakibatkan perusahaan ini menahan ekspansi. Alhasil, Sahid cuma menyelesaikan proyek-proyek yang tersisa dan masih jalan.

Misalnya, tahun ini Sahid akan melanjutkan pengembangan proyek kondotel atau kondominium hotel dan apartemen di Bangka bernama Sahid Bangka. Proyek ini ditargetkan selesai akhir 2018.

Proyek kondotel dan apartemen juga tengah mereka garap di Timika, Papua bernama Sahid Timika dan ditargetkan rampung awal 2018.

Rencananya, Sahid akan garap proyek properti terpadu di sana dengan label Sahid Timika Lifestyle City. Selain kondotel dan hunian jangkung, di proyek itu Sahid berencana garap proyek komersial seperti mal dan hotel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia