Saidi Butar Butar curhat kepada Dahlan



JAKARTA. Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat Saidi Butar-Butar mengeluarkan kegelisahan hatinya kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, dalam rapat kerja mengenai pengambilan keputusan privatisasi perusahaan BUMN PT Semen Baturaja. Dalam rapat tersebut, Saidi Butar-Butar mengaku sedih dengan tudingan pemerasan yang dilakukan dirinya terhadap Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo. Dikatakan Saidi, dirinya maupun keluarganya merupakan pengagum berat Dahlan Iskan. Menurut pandangannya, Dahlan Iskan merupakan salah satu menteri yang menampilkan kinerja yang baik di pemerintahan. Karena itu, Saidi mengaku sedih saat dituding sebelah pihak oleh Dahlan Iskan dan oleh direksi Merpati. Yang lebih menyakitkan lagi, kata Saidi, tudingan itu tidak terbukti.  Saidi bahkan meyakini bahwa Dahlan Iskan baru kali ini bertemu dengan dirinya. "Perkenalkan pak Dahlan, saya Saidi Butar-Butar. Mungkin bapak baru mengenal dan melihat saya. Dan saya baru beberapa jam di Komisi XI," ujar Saidi dengan nada iba di hadapan Dahlan Iskan dan seluruh peserta rapat Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/12). Dalam curhatan hatinya itu, Saidi juga mengatakan bahwa dirinya merasa malu dengan tudingan yang dialamatkan Dahlan dan direksi BUMN kepada dirinya. Saidi menuturkan, lingkungan di sekitar rumahnya sudah telanjur mencap dirinya sebagai pemeras. Selain itu juga, keluarga besar Saidi merasa sedih dan limbung atas tudingan pemeras. Sebab, jabatan sebagai anggota dewan memang dekat dengan praktik kongkalikong dalam pembahasan anggaran. Politikus berusia 67 tahun ini juga mengatakan dirinya merasa malu di hadapan istri, anak dan juga cucu-cucunya dengan tudingan ini. "Saya bahkan mau dikeluarkan dari marga keluarga besar saya. Besan dan keluarga besar saya merasa sedih dan malu. Saya sudah tidak tahu lagi mau hidup atau mau mati. Di hadapan bapak Menteri Keuangan Agus Martowardojo pun saya malu. Semoga Tuhan mengampuni dan memberkati kita semua," tandas Saidi.  Sebelumnya, nama Saidi Butar-Butar yang merupakan anggota DPR berasal dari daerah pemilihan Sumatera Utara ikut terseret dalam kasus dugaan tindak pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota dewan kepada BUMN. Politisi Partai Demokrat ini bertugas di Komisi XI DPR yang membidangi masalah keuangan dan perbankan. Nama Saidi Butar-Butar dan Mohammad Hatta dari fraksi PAN menggantikan Andi Timo Pangerang dari fraksi Demokrat dan M. Ikhlas El Qudsi dari fraksi PAN.  Dalam pemeriksaan kasus secara berkesinambungan oleh Badan Kehormatan DPR, nama Saidi Butar-Butar akhirnya dinyatakan tidak melakukan pelanggaran etika dan masuk dalam tiga nama tidak terbukti bersalah. Menteri BUMN Dahlan Iskan pun telah meminta maaf atas kesalahan penyebutan nama ini dan melakukan klarifikasi kepada BK DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.