Saka Energi temukan cadangan migas baru di Pangkah



JAKARTA. PT Saka Energi, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), baru saja menemukan cadangan migas baru di wilayah kerja Sidayu-3, Pangkah PSC, lepas pantai utara Jawa Timur dengan produksi sekitar 10.000 Barel Oil Per Day (BOPD). Sedangkan produksi gas sebesar 30 million standard cubic feet per day (MMSCFD) - 50 MMSCFD yang semuanya akan di jual di pasar domestik.

Direktur Operasi Saka Energi, Tumbur Parlindungan mengatakan, Juni 2016 Saka Energi bakal memberikan Plant Of Development (POD) kepada Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang disepakati oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Paling lama Juni tahun depan POD, paling lama akhir 2017," katanya, di Jakarta, Kamis (8/10) Sebagai bagian dari upaya menyesuaikan diri dengan harga minyak dunia yang masih menurun, Saka Energi terus berupaya mengefisienkan biaya pengerjaan. Sebab, investasi pengeboran satu sumur seperti Sidayu-3 bisa mencapai US$ 20 juta. Selain itu Tumbur menambahkan, untuk kegiatan tahun depan pihaknya akan mengebor sumur appraisal yang memiliki cadangan sebesar 1/2 tcf.

“Kontraktornya COSL (China Oilfield Service Limited) yang memperoleh proyek ini melalui tender ulang. Komitmennya cuma satu, produksi gas bisa mencapai 150 MMSCFD. Kami juga akan mengebor 3 sumur lagi dengan target 190 MMSCFD," jelasnya. Tak hanya itu, Saka Energi juga menemukan cadangan gas dalam jumlah massif, yang diperkirakan mencapai 500 MMSCFD, di kawasan Blok Sout Sesulu, lepas pantai Kalimantan Timur. "Tahun depan target akuisisi ada, tetapi kita belum bisa bicarakan," tuturnya. Sayangnya, Tumbur bilang bisa mengungkapkan berapa belanja modal untuk operasional di tahun 2015. Seperti diketahui, adapun anggaran belanja modal berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan 2015 ialah US$ 390 juta. Tumbur menambahkan, hingga saat ini Saka Energi sudah memproduksi minyak dan gas bumi dari beberapa lapangan sekitar 30.000 barel oil equivalent per day (BOEPD). Antara lain berasal dari lapangan Blok South East Sumatera, Blok Ketapang dan lapangan Gas Fasken di Texas. "Yang di Fasken, Texas itu dari 190 MMSCFD meningkat jadi 220 MMSCFD," klaimnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan