JAKARTA. Mahkamah Konstitusi (MK) melanjutkan sidang uji materi atau judicial review Undang-Undang (UU) No 21/2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agenda sidang terakhir adalah mendengarkan keterangan ahli dari pemerintah. Zainal Arifin Mochtar, saksi ahli dari pemerintah, mengatakan, sejumlah pasal yang digugat, terutama pasal 1 ayat 1 tentang status OJK sebagai lembaga independen yang bebas intervensi, serta pasal 37 yang mengatur tentang pungutan OJK kepada pihak yang melaksanakan usaha di sektor jasa keuangan, dapat dibenarkan secara konstitusi. "Status lembaga independen OJK diperlukan karena lembaga ini melakukan tugas khusus yang terpisah dari kewenangan pemerintah yang merupakan representasi dari partai politik," ujarnya dalam persidangan, Selasa (28/10) kemarin.
Saksi ahli: Pungutan OJK sah
JAKARTA. Mahkamah Konstitusi (MK) melanjutkan sidang uji materi atau judicial review Undang-Undang (UU) No 21/2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agenda sidang terakhir adalah mendengarkan keterangan ahli dari pemerintah. Zainal Arifin Mochtar, saksi ahli dari pemerintah, mengatakan, sejumlah pasal yang digugat, terutama pasal 1 ayat 1 tentang status OJK sebagai lembaga independen yang bebas intervensi, serta pasal 37 yang mengatur tentang pungutan OJK kepada pihak yang melaksanakan usaha di sektor jasa keuangan, dapat dibenarkan secara konstitusi. "Status lembaga independen OJK diperlukan karena lembaga ini melakukan tugas khusus yang terpisah dari kewenangan pemerintah yang merupakan representasi dari partai politik," ujarnya dalam persidangan, Selasa (28/10) kemarin.