Saksi akui dilobi menantu Sudi menangkan PT PP



JAKARTA. Anggota Tim Asistensi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Paul Nelwan, mengaku pernah dihubungi seseorang yang mengaku sebagai menantu Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Orang tersebut, menurut Paul, meminta agar PT Pembangunan Perumahan (PP) dimenangkan dalam tender proyek pembangunan pusat pendidikan dan latihan olahraga di Hambalang, Bogor."Saya tidak tahu namanya siapa. Tapi, ya, dia ngakunya anak menantu Pak Sudi Silalahi," ujar Paul saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dengan terdakwa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (14/4/2013).Paul menjawab pertanyaan tim pengacara Andi yang mengonfirmasikan keterangan Paul dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Dalam poin BAP yang dibacakan salah satu pengacara Andi tersebut, Paul mengaku pernah dihubungi seseorang yang mengaku sebagai menantu Sudi."Saya diberi tahu oleh Pak Wafid (mantan Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, red) bahwa ada menantu Pak Sudi yang mau datang, diminta untuk meloloskan PT PP," kata Paul.Pengusaha yang dekat dengan Wafid ini juga mengaku diminta mempertemukan pria yang mengaku sebagai menantu Sudi itu dengan Ketua Panitia Lelang Proyek Hambalang Wisler Manalu. Namun, setelah dipertemukan, Wisler menyatakan bahwa PT PP tidak lolos prakualifikasi. "Tidak bisa dibantu, sampai panitia bilang, 'Kalau saya dipaksa memenangkan PT PP, malam ini juga lepas jabatan'," ucap Paul.Selain mengaku dihubungi menantu Sudi, Paul mengaku pernah dilobi wanita yang mengaku sebagai tante Andi Mallarangeng. Wanita yang diingatnya bernama Andi Asni itu mengajak Paul bertemu di kediaman dinas Andi di Kompleks Widya Chandra, Jakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 10 menit itu, kata Paul, wanita tersebut juga meminta agar PT PP dimenangkan. Pertemuan dengan wanita itu berlangsung lebih dulu sebelum Paul dihubungi pria yang mengaku sebagai menantu Sudi. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie