Salah satu unicorn diisukan akan backdoor listing lewat Multi Prima Sejahtera (LPIN)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Multiprima Sejahtera Tbk (LPIN) belum kehabisan tenaga. Setelah suspensi dicabut hari ini Senin (22/11), harga LPIN masih melesat. Hingga berita ini diturunkan, saham LPIN naik 55 poin ke level Rp 1.205 per saham. 

KONTAN memperoleh informasi, pergerakan LPIN tak lepas dari aksi korporasi salah satu entitas usaha milik Grup Lippo tersebut. 

"Lippo diminta oleh salah satu perusahaan investasi startup unicorn untuk melakukan backdoor listing menggunakan LPIN. Mekanisme tersebut akan mempercepat proses listing perusahaan tersebut," terang sumber KONTAN yang mengetahui rencana ini, Senin (22/11).


Dia belu. bersedia merinci identitas yang bakal menjadi perusahaan tercatat melalui LPIN tersebut. 

Baca Juga: Mencermati LPIN, Emiten Produsen Busi Milik Grup Lippo yang Jauh Dari Sorotan

Yang terang, Grup Lippo terbilang rajin membenamkan investasinya ke sejumlah perusahaan startup.

 
LPIN Chart by TradingView

Lippo melalui PT Multipolar Tbk (MLPL) memiliki berbagai investment di sektor teknologi yang siap melantai di bursa. Antara lain seperti Ruangguru, carro, KlinikPintar.  

Sebuah unicorn harus minimum US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun, sedangkan market cap LPIN saat ini hanya Rp 489 miliar.

LPIN dipilih sebagai kendaraan backdoor listing karena sejumlah alasan. Pertama, LPIN hanya memiliki utang Rp 24 miliar. Ini setara rasio utang terhadap ekuitas atawa debt to equity ratio (DER) 0,07 kali. Rendahnya utang ditambah besarnya ketersediaan kas juga mwembuat LPIN memiliki rasio kas hingga 800%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara  perdagangan saham LPIN pada 18 November kemarin. Alasan penghentian perdagangan saham LPIN agar investor dapat mempertimbangkan kembali secara matang berdasarkan informasi yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.

Selanjutnya: Marak pembagian dividen, waspada masuk jebakan dividen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi