JAKARTA. Rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang Juni positif 1,14%. Namun, masih ada reksadana pendapatan tetap yang mencatat kinerja negatif. Para manajer investasi mengaku, ini karena kesalahan penempatan alokasi dana kelolaan. Salah satu produk berkinerja paling buruk adalah reksadana Mega Dana Rido Tiga, yang minus 1,68%. Pasalnya, pada semester I, Mega Capital Investama mengalokasikan sebagian dana di surat utang negara (SUN). "Jadi, ketika ada koreksi dan kepanikan nasabah, Mega Dana meladeni kepanikan itu. Hasilnya malah return negatif," ujar Sugeng Sugiharto, Direktur Mega Capital Investama. Sam Sukuk Syariah Sejahtera juga mencatat minus 1,3%. Herbie Mohede, Fund Manager Samuel Sekuritas, menuturkan, penurunan kinerja Juni hanya karena kesalahan input harga obligasi di bank kustodian. Jadi, return itu tidak mencerminkan harga sebenarnya.
Salah strategi, kinerja reksadana obligasi anjlok
JAKARTA. Rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang Juni positif 1,14%. Namun, masih ada reksadana pendapatan tetap yang mencatat kinerja negatif. Para manajer investasi mengaku, ini karena kesalahan penempatan alokasi dana kelolaan. Salah satu produk berkinerja paling buruk adalah reksadana Mega Dana Rido Tiga, yang minus 1,68%. Pasalnya, pada semester I, Mega Capital Investama mengalokasikan sebagian dana di surat utang negara (SUN). "Jadi, ketika ada koreksi dan kepanikan nasabah, Mega Dana meladeni kepanikan itu. Hasilnya malah return negatif," ujar Sugeng Sugiharto, Direktur Mega Capital Investama. Sam Sukuk Syariah Sejahtera juga mencatat minus 1,3%. Herbie Mohede, Fund Manager Samuel Sekuritas, menuturkan, penurunan kinerja Juni hanya karena kesalahan input harga obligasi di bank kustodian. Jadi, return itu tidak mencerminkan harga sebenarnya.