JAKARTA. Lantaran tahun lalu masih mencatatkan saldo negatif, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) belum bisa membagikan dividen kepada pemegang saham. "Dividen belum kami bagikan karena laba ditahan masih negatif. Dan ini sesuai dengan undang-undang Perusahaan Terbuka," kata Direktur PTSP Teh Kian Kun saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/5).Pada akhir tahun lalu, laba negatif PTSP mencapai Rp 59 miliar. Walaupun begitu perusahaan pemilik waralaba CFC ini cukup percaya diri bisa kembali mencapai laba yang normal dalam dua hingga tiga tahun mendatang. "Jadi kami tidak berencana untuk melakukan kuasi reorganisasi," imbuh Teh Kian.Lanjutnya, laba negatif yang tercatat di perusahaan terjadi sejak awal krisis 1999 lalu, di mana banyak gerai CFC yang tutup. Namun, sejak 2007, PTSP sudah berhasil menurunkan cut lost tersebut, karena mulai mencetak laba. "Saat awal itu, laba negatif kami mencapai Rp 100 miliaran," imbuhnya.Sementara itu, selama tiga bulan pertama 2012, pendapatan usaha PSPT naik 18,5% dari Rp 60,7 miliar menjadi Rp 71,9 miliar. Dan secara keseluruhan laba bersih PSPT pun naik hingga 33,3% dari Rp 2,7 miliar menjadi Rp 3,6 miliar. Walaupun berhasil mencetak laba bersih yang naik 33,3%, namun PTSP hanya menargetkan pertumbuhan di akhir 2012 ini sebesar 20% hingga 25%."Kami kan masih harus liat saat liburan sekolah dan lebaran. Biasanya di sana yang keuntungannya tinggi. Tapi kami memang belum akan revisi target," pungkas Teh Kian Kun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Saldo negatif, Pioneerindo tak bagi dividen 2011
JAKARTA. Lantaran tahun lalu masih mencatatkan saldo negatif, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) belum bisa membagikan dividen kepada pemegang saham. "Dividen belum kami bagikan karena laba ditahan masih negatif. Dan ini sesuai dengan undang-undang Perusahaan Terbuka," kata Direktur PTSP Teh Kian Kun saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/5).Pada akhir tahun lalu, laba negatif PTSP mencapai Rp 59 miliar. Walaupun begitu perusahaan pemilik waralaba CFC ini cukup percaya diri bisa kembali mencapai laba yang normal dalam dua hingga tiga tahun mendatang. "Jadi kami tidak berencana untuk melakukan kuasi reorganisasi," imbuh Teh Kian.Lanjutnya, laba negatif yang tercatat di perusahaan terjadi sejak awal krisis 1999 lalu, di mana banyak gerai CFC yang tutup. Namun, sejak 2007, PTSP sudah berhasil menurunkan cut lost tersebut, karena mulai mencetak laba. "Saat awal itu, laba negatif kami mencapai Rp 100 miliaran," imbuhnya.Sementara itu, selama tiga bulan pertama 2012, pendapatan usaha PSPT naik 18,5% dari Rp 60,7 miliar menjadi Rp 71,9 miliar. Dan secara keseluruhan laba bersih PSPT pun naik hingga 33,3% dari Rp 2,7 miliar menjadi Rp 3,6 miliar. Walaupun berhasil mencetak laba bersih yang naik 33,3%, namun PTSP hanya menargetkan pertumbuhan di akhir 2012 ini sebesar 20% hingga 25%."Kami kan masih harus liat saat liburan sekolah dan lebaran. Biasanya di sana yang keuntungannya tinggi. Tapi kami memang belum akan revisi target," pungkas Teh Kian Kun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News