JAKARTA. Jaring bisnis Grup Salim di luar negeri kembali menggurita. Anthoni Salim, generasi kedua pemilik Grup Salim, melalui Droxford International dikabarkan bakal mencaplok Atlantic Limited, salah satu perusahaan tambang vanadium terbesar di dunia yang terletak di Australia Barat. Droxford siap mengucurkan dana US$ 33 juta. Seperti diberitakan The Wwall Street Journal, (6/3), kondisi Atlantic yang tercatat di bursa saham Australia, sedang merana. Perdagangan saham Atlantic dihentikan (suspend) sejak awal bulan lalu menyusul kebakaran pabrik di proyek Windimura Vanadium, Australia Barat. Kejadian ini mengakibatkan produksi perusahaan tidak mencapai target, arus kas tersendat dan memicu sentimen negatif di pasar modal. Ironisnya lagi, harga jual vanadium, logam industri yang digunakan untuk memperkuat baja yang banyak digunakan untuk jet tempur, terus merosot. Alhasil nilai pasar Atlantic merosot dari harga tertinggi A$ 367 juta di tahun 2011 menjadi hanya A$ 27 juta saja.
Salim dikabarkan masuk bisnis vanadium
JAKARTA. Jaring bisnis Grup Salim di luar negeri kembali menggurita. Anthoni Salim, generasi kedua pemilik Grup Salim, melalui Droxford International dikabarkan bakal mencaplok Atlantic Limited, salah satu perusahaan tambang vanadium terbesar di dunia yang terletak di Australia Barat. Droxford siap mengucurkan dana US$ 33 juta. Seperti diberitakan The Wwall Street Journal, (6/3), kondisi Atlantic yang tercatat di bursa saham Australia, sedang merana. Perdagangan saham Atlantic dihentikan (suspend) sejak awal bulan lalu menyusul kebakaran pabrik di proyek Windimura Vanadium, Australia Barat. Kejadian ini mengakibatkan produksi perusahaan tidak mencapai target, arus kas tersendat dan memicu sentimen negatif di pasar modal. Ironisnya lagi, harga jual vanadium, logam industri yang digunakan untuk memperkuat baja yang banyak digunakan untuk jet tempur, terus merosot. Alhasil nilai pasar Atlantic merosot dari harga tertinggi A$ 367 juta di tahun 2011 menjadi hanya A$ 27 juta saja.