Salim Group & Liquid siapkan fingerprint payment



JAKARTA. Perusahaan teknologi asal Jepang, Liquid Inc, tengah menggodok rencana peluncuran sistem pembayaran berteknologi sidik jari (fingerprint-based payment service) di Indonesia.

Seperti dilansir dari artikel Bangkok Post yang dimuat dalam situs e.27.co, Jumat (24/2), Indonesia menjadi negara ketiga setelah Sri Lanka dan Filipina yang menjadi target pasar Liquid. Sistem pembayaran baru tersebut diklaim dapat menyelesaikan transaksi dengan lebih cepat dan efisien serta minim potensi kegagalan atau error hingga satu banding satu triliun.

Di Indonesia, Liquid telah menggandeng perusahaan lokal, yakni Salim Group sejak November 2016 dengan membuat perusahaan joint venture, PT Indoliquid Technology Sukses (Indoliquid).


Rencana awal, perusahaan tersebut akan menawarkan layanan tersebut kepada karyawan Salim Group yang berjumlah 500.000 orang. Layanan itu juga direncanakan diimplementasikan pada anak usaha, khususnya pusat perbelanjaan yang terafiliasi dengan grup Salim.

"Tentunya hal ini akan berkontribusi dalam mengubah gaya hidup dan berdampak besar bagi bisnis di Indonesia," ujar CEO Liquid, Yasuhiro Kuda.

Sementara, pihak Bank Indonesia (BI) mengaku, hingga saat ini belum memperoleh pengajuan izin dari pihak terkait. Kendati demikian, Deputi Gubernur BI Sugeng menyebut, pihaknya tentu akan mempelajari rencana tersebut. Pasalnya, teknologi ini merupakan produk baru di Indonesia.

"Dari catatan BI belum ada pengajuan izin. Tentu kalau ada, akan dipelajari dulu" ujar Sugeng, Kamis (2/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini