JAKARTA. Pariwisata merupakan salah satu sektor industri strategis yang dari sisi prospek sangat menjanjikan. Sektor ini mampu mendatangkan pendapatan signifikan dari kedatangan para pelancong. Itu sebabnya, PT Bintan Resort Cakrawala, salah satu pengelola tempat wisata di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, terus membenahi kondisi infrastruktur di wilayah ini. Salah satunya adalah pembangunan bandar udara. Saat ini, Bintan Resort bersama Sriwijaya Air mengerjakan proyek Bandara Bintan. Bandara ini memiliki luas total 1.300-1.500 hektare (ha). Anggaran pembangunan bandara yang ditargetkan selesai pada tahun depan ini mencapai US$100 juta hingga US$ 150 juta. Adapun pembiayaan proyek tersebut sepenuhnya berasal dari Gallant Venture, induk perusahaan Bintan Resort yang dimiliki Salim Group.
Salim Group membangun bandara Bintan
JAKARTA. Pariwisata merupakan salah satu sektor industri strategis yang dari sisi prospek sangat menjanjikan. Sektor ini mampu mendatangkan pendapatan signifikan dari kedatangan para pelancong. Itu sebabnya, PT Bintan Resort Cakrawala, salah satu pengelola tempat wisata di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, terus membenahi kondisi infrastruktur di wilayah ini. Salah satunya adalah pembangunan bandar udara. Saat ini, Bintan Resort bersama Sriwijaya Air mengerjakan proyek Bandara Bintan. Bandara ini memiliki luas total 1.300-1.500 hektare (ha). Anggaran pembangunan bandara yang ditargetkan selesai pada tahun depan ini mencapai US$100 juta hingga US$ 150 juta. Adapun pembiayaan proyek tersebut sepenuhnya berasal dari Gallant Venture, induk perusahaan Bintan Resort yang dimiliki Salim Group.