Setiap wanita pasti ingin selalu merawat tubuh, mulai rambut sampai ujung kaki. Meski perawatan itu bisa dilakukan di rumah, umumnya secara berkala wanita tetap memakai jasa salon. Karena itu, bisnis perawatan kecantikan masih bertumbuh subur. Begitu pula dengan salon muslimah yang menyasar wanita muslim. Kebutuhan para wanita pengguna jilbab untuk memperoleh perawatan yang nyaman di tempat khusus wanita membuat bisnis salon muslimah tetap laris dikunjungi. Aneka salon muslimah mulai memasuki pasar. Meski persaingan mulai ketat, tampaknya pasar masih menjanjikan. Hal ini terlihat dari masih para pemain di bisnis ini terus berkembang.
Kali ini, KONTAN akan mengulas kembali tiga kemitraan salon muslimah yang pernah ditampilkan sebelumnya. Ketiganya adalah Zaza Salon, d'Mutia Salon Muslimah, dan Moz5 Salon Muslimah. Ketiga merek ini masih berkembang dan menambah mitranya hingga kini. Zaza Salon Zaza Salon berdiri sejak tahun 2007 di Kudus, Jawa Tengah. Mereka mulai menawarkan kemitraan pada Juli 2010. Saat KONTAN terakhir kali mengulas kemitraan ini pada Juni 2011, Zaza baru memiliki lima mitra. Nah, saat ini, jumlah mitra mereka sebanyak 11 mitra. "Total, kami ada 12 gerai, satu dimiliki pusat, selebihnya milik mitra," tutur Laili Sa'adah, pemilik Zaza Salon. Lokasi gerai Zaza Salon kian melebar. Awalnya, sebagian besar gerai Zaza Salon berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Malang, Jombang, Kudus, Yogyakarta, dan Purwodadi. Kini, Zaza Salon juga telah dibuka di Tangerang dan Medan. Menurut Laili, kunci perkembangan salonnya ini adalah selalu menjaga agar konsultasi mitra dengan pihak pusat selalu terjalin baik. "Jika ada masalah dengan SDM, produk, dan pelayanan, kami siap membantu," tuturnya. Setiap bulan, Zaza Salon pusat melakukan kegiatan pemasaran supaya merek Zaza Salon semakin dikenal. Mereka juga selalu mengembangkan produk-produk perawatan baru. Misalnya, saat ini, Zaza Salon sudah menyediakan layanan body spa. Soal biaya kemitraan, saat ini, harga paket investasi mitra Zaza salon telah naik. Pada Juni tahun lalu, biaya franchise fee masih Rp 25 juta dengan nilai total investasi Rp 80 juta. Kini, franchise fee sebesar Rp 50 juta dengan total biaya investasi Rp 105 juta. Dengan biaya ini, mitra mendapatkan seluruh peralatan salon, seperti pengering rambut, alat cuci rambut, dan sebagainya, termasuk juga materi promosi dan renovasi gerai, serta seleksi dan pelatihan karyawan. Kenaikan nilai franchise fee yang berlaku sejak November tahun ini, menurut Laili, lantaran ada peningkatan fasilitas saat persiapan pembukaan gerai. Misalnya, untuk pelatihan karyawan ke Kudus, di dalamnya telah tersedia fasilitas transportasi, akomodasi, dan konsumsi peserta yang dilatih. Program pembukaan salon pun jadi lebih baik saat ini. Target Laili ke depan adalah memperbanyak dan memperluas gerai dari mitra. "Target kami menyebar se-Indonesia," ujarnya. Ia berencana akan membuat varian pelayanan baru tahun depan. d'Mutia Spa & Salon Muslimah Pada Desember 2010, KONTAN telah mengulas tawaran kemitraan Mutia Salon Muslimah asal Semarang. Sejak 2011, Mutia Salon Muslimah berubah nama menjadi d'Mutia Spa & Salon Muslimah, lantaran ada tambahan layanan spa. Dua tahun lalu, d'Mutia baru memiliki 13 mitra. Kini, mereka punya 25 mitra yang tersebar di Semarang, Pati, Jepara, Purwodadi, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bangka Belitung. "Sekarang ada banyak peminat dan omzetnya terus meningkat," ujarnya. D'Mutia menyediakan layanan seperti perawatan tubuh, seperti rambut, wajah, tangan, dan kaki. Ada juga paket spa seperti lulur, body master pemutih, hair spa. Tarifnya mulai Rp 60.000 hingga Rp 360.000. D'Mutia juga telah mengubah paket kemitraan. Jika sebelumnya ada empat paket investasi, kini tinggal dua. Paket pertama adalah Mutia 1 Exclusive dengan investasi Rp 295 juta. Paket ini mensyaratkan mitra memiliki gerai seluas 150 meter persegi untuk layanan spa dan salon. Paket kedua adalah Mutia 2 Platinum dengan investasi Rp 165 juta. Mitra diharapkan memiliki gerai seluas 90 meter persegi. Dengan mengambil paket itu, mitra akan mendapat fasilitas dan perlengkapan salon yang komplet, mulai renovasi interior, penyediaan mebel, hingga suplai obat-obatan salon. Selain itu, mitra juga memperoleh pelatihan karyawan, software keuangan, dan pendampingan bisnis selama lima tahun. Moz5 Salon Muslimah Moz5 Salon Muslimah merupakan salon khusus muslimah sejak Mei 2002 di Depok, Jawa Barat. Moz5 melayani perawatan rambut, tubuh, wajah hingga rias pengantin. Kala KONTAN mengulas tawaran waralaba Moz5 tahun lalu, salon ini memiliki 23 cabang. Kini, Moz5 memiliki 27 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Sumatra, dan Kalimantan. Total mitranya ada 12 orang. “Satu mitra bisa mengambil dua hingga tiga paket,” kata Yulia Astuti, Chief Executive Officer (CEO) PT Moz5 Kemitraan. Ibu dari dua anak ini bilang, fokus bisnisnya saat ini memang bukan pertambahan mitra, melainkan perbaikan internal perusahaan. Salah satunya adalah perubahan dalam biaya investasi. Saat ini, Moz5 menawarkan tiga paket investasi, yakni paket kemitraan, paket konsultasi salon, dan paket konsultasi salon rumah. Paket kemitraan ditawarkan untuk mitra yang mau memakai merek Moz5. Sementara, paket konsultasi ditawarkan pada mitra yang tertarik membuka salon dengan merek sendiri. Dulu, investasi paket kemitraan sebesar Rp 135 juta. Saat ini, biayanya jadi Rp 192 juta. Sementara, paket konsultasi salon ditawarkan dengan biaya Rp 89 juta dan biaya paket konsultasi salon rumah sebesar Rp 52 juta. Menurut Yulia, tarif paket kemitraan naik lantaran ada tambahan fasilitas bagi mitra, seperti lemari display dan paket hijab class. Fasilitas ini tidak terdapat pada dua paket investasi lainnya. Biaya royalti masih sama, yakni 8% dari omzet tiap bulan.
Khusus tarif layanan, Moz5 tidak membuat perubahan. Kisaran tarif yang ditentukan salon ini mulai Rp 30.000 sampai yang termahal untuk paket nikah sebesar Rp 990.000. Untuk memperkenalkan usahanya, Moz5 tidak terlalu gencar berpromosi. Meski begitu, kata Yulia, pihaknya masih aktif mengikuti berbagai pameran waralaba. Strategi pemasaran Moz5 adalah promosi dari mulut ke mulut. Namun, untuk calon mitra, Moz5 bakal menyeleksi ketat. “Saat ini, masih ingin fokus ke internal dan merangkul mitra yang ada. Namun, jika ada mitra yang cocok, kami akan proses,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri