JAKARTA. PT Pertamina (persero) yang kebagian tugas untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis solar dan premium mengaku mengalami defisit akibat harga BBM yang tidak berubah.Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar bilang defisit yang ditanggung Pertamina sudah dimulai sejak harga minyak mentah bergerak di atas US$ 50 per barel. "Sudah di atas US$ 50 per barel kemarin, mulai Oktober," kata Iskandar, Kamis (23/3).Defisit terjadi baik untuk premium dan solar. Untuk solar, Pertamina harus menanggung minus Rp 300 per liter dan premium minus Rp 150 per liter pada Oktober 2016. "Masih tipis, tapi naik terus kan. Ya pasti berdampak ke financial. Pasti nanti pemerintah akan memikirkan," tutur Iskandar.
Salurkan BBM penugasan, Pertamina klaim defisit
JAKARTA. PT Pertamina (persero) yang kebagian tugas untuk menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis solar dan premium mengaku mengalami defisit akibat harga BBM yang tidak berubah.Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar bilang defisit yang ditanggung Pertamina sudah dimulai sejak harga minyak mentah bergerak di atas US$ 50 per barel. "Sudah di atas US$ 50 per barel kemarin, mulai Oktober," kata Iskandar, Kamis (23/3).Defisit terjadi baik untuk premium dan solar. Untuk solar, Pertamina harus menanggung minus Rp 300 per liter dan premium minus Rp 150 per liter pada Oktober 2016. "Masih tipis, tapi naik terus kan. Ya pasti berdampak ke financial. Pasti nanti pemerintah akan memikirkan," tutur Iskandar.