Salurkan Kredit Hijau Rp 67,9 Triliun, BNI Raih Penghargaan ESG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit hijau atau green loan terus berlanjut.  Untuk itu, bank spelat merah ini  menetapkan insentif keringanan bunga khususnya untuk 4 kategori green loan seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Direktur Manajemen Risiko David Pirzada mengatakan, pihaknya juga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi di Environmental, social, and corporate governance (ESG )pada sektor perbankan. Salah satunya dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) aktivitas operasional BNI pada 2028 dan pembiayaan pada tahun 2060. “BNI akan mendorong sejumlah inisiatif baik dari sisi operasional maupun pembiayaan," ujar dia, belum lama ini.

Dari sisi operasional, BNI telah melakukan perhitungan emisi scope 1, 2, dan 3 baik di kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor cabang sesuai standar Greenhouse Gas (GHG) Protocol. Untuk usaha penurunan emisi, BNI akan meningkatkan upaya efisiensi energi sampai ke level wilayah dan cabang serta memperbaiki proses waste management untuk mengurangi waste to landfill.


Pada akhir 2023, penyaluran kredit hijau BNI  telah mencapai Rp 67,9 triliun atau tumbuh sebesar 13,6% YoY.  Di sisi lain, BNI berhasil mengoptimalkan penyaluran green bond sebesar Rp 5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Baca Juga: Ini Jurus BNI Mengantisipasi Risiko Jelang Berakhirnya Restrukturisasi Covid-19

Dalam penyaluran green bond tersebut, BNI telah berhasil memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.

BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur. Sampai dengan 2023, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp4,6 triliun.

Raih Penghargaan

Atas beragam inisiatifnya, BNI berhasil meraih dua penghargaan implementasi ESG sebagai bentuk konsistensi atas kepedulian terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola. BNI berhasil menyabet dua kategori yaitu Most Appreciated ESG Report dan ESG Lowest Risk pada ajang ESG Appreciation Night dari B Universe.

Kategori Most Appreciated ESG Report diberikan kepada top 20 perusahaan yang mengungkapkan informasi ESG secara komprehensif pada laporan mereka. BNI keluar sebagai pemenang dari 21 nominasi. 

Sementara itu, kategori ESG Lowest Risk diberikan kepada perusahaan yang memiliki risiko ESG terendah. Ini berarti BNI telah berhasil mengelola risiko-risiko terkait dengan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dengan sangat baik, dan diakui sebagai salah satu dari 20 perusahaan dengan risiko ESG terendah di pasar bursa.

Di samping itu, BNI juga berhasil meraih The Excellent Sustainable Communication Company in Financial Sector pada ajang Nusantara Sustainability Trend (Nature) 2024.

Baca Juga: Bank Mandiri Catat Transaksi BI Fast Capai Rp 120 Triliun Pada Januari 2024

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan ketiga penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen BNI dalam menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan.  “Sebagai bank milik negara yang menjadi motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan di Indonesia, BNI terus berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (6/3).

Sebagai bukti keberhasilan BNI dalam pengelolaan keberlanjutan, selama tahun 2023 BNI juga berhasil memperoleh Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk